AI Picu Perang Nuklir Baru, 60 Negara Was-was

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 24/02/2023 11:05 WIB
Foto: Ilustrasi latihan perang tentara Taiwan. (AP/Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 60 negara sedang was-was. Pasalnya mereka takut perang nuklir yang bisa pecah dan itu semua karena keberadaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

AI memang tengah jadi perbincangan belakangan ini, setelah chatbot ChatGPT populerdi tengah masyarakat.

Namun, AI juga ternyata bisa digunakan dalam medan perang. Untuk mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan, KTT pertama soal Kecerdasan Bertanggung Jawab di Domain Militer (REAIM) mencoba mencari solusi.


Pertemuan itu bertujuan agar negara-negara berjanji menempatkan penggunaan AI pada bertanggung jawab untuk agenda politik.

Seluruh negara peserta berjanji akan berkomitmen mengembangkan dan menggunakan AI di bidang militer sesuai kewajiban hukum internasional. Termasuk tidak merusaknya dalam keamanan, stabilitas dan akuntabilitas internasional.

"Kami mengundang semua negara untuk bergabung dengan kami dalam menerapkan norma-norma internasional, karena berkaitan dengan pengembangan militer dan penggunaan AI dan senjata otonom," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pengendalian Senjata, Bonnie Jenkins, dikutip dari Techspot, Jumat (24/2/2023).

"Kami ingin menekankan bahwa kami terbuka untuk terlibat dengan negara manapun yang tertarik untuk bergabung dengan kami".

Satu hal yang juga disepakati adalah terkait penggunaan AI di militer, konsekuensi yang tidak diinginkan, risiko eskalasi dan cara manusia terlibat pada pengambilan keputusan.

Salah satu yang dikhwatirkan adalah dorongan Inia pada sistem militer AI bisa menyebabkan perang nuklir dengan Pakistan lewat peningkatan risiko serangan pre-emptive.

Negara peserta juga menyinggung soal manfaat penggunaan AI saat ada konflik. Salah satunya di Ukraina, saat mesin pembelajaran dan teknologi lain digunakan dalam rangka menangkis agresor yang lebih besar dan kuat.

"Bayangkan sebuah rudal menghantam gedung apartemen," kata wakil perdana menteri Belanda Wopke Hoekstra. "Dalam sepersekian detik, AI dapat mendeteksi dampaknya dan menunjukkan di mana orang-orang yang selamat berada. Yang lebih mengesankan lagi, AI dapat mencegat misil tersebut sejak awal. Namun AI juga memiliki potensi untuk menghancurkan dalam hitungan detik."


(tib)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jalan Ninja Cari Cuan Dari AI