Pernah Kena Covid-19, Wajib Baca Temuan Terbaru Ini!
Jakarta, CNBC Indonesia - Efek dari Covid-19 kerap disebut menyerang paru-paru dan sistem pernapasan. Namun seiring berkembangnya penelitian, menunjukkan bahwa virus ini juga berpengaruh pada jantung dengan efek yang berpotensi bertahan lama.
Hasil penelitian ini dijabarkan dalam pertemuan tahunan 'Biophysical Society' oleh sebuah kelompok ilmiah biofisika internasional. Dipimpin oleh Dr. Andrew Marks, ketua departemen fisiologi di Universitas Columbia dan rekan-rekannya.
Mereka melaporkan perubahan pada jaringan jantung pada pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Beberapa di antaranya juga memiliki riwayat penyakit jantung.
Tim peneliti melakukan analisis otopsi dan menemukan berbagai kelainan, terutama dalam cara sel jantung mengatur kalsium.
Semua otot, termasuk yang ada di jantung, mengandalkan kalsium untuk berkontraksi. Sel otot menyimpan kalsium dan membuka saluran khusus di dalam sel untuk melepaskannya saat dibutuhkan.
Pada beberapa kondisi seperti gagal jantung, saluran tersebut tetap terbuka dalam upaya untuk membantu otot jantung berkontraksi lebih aktif. Kebocoran kalsium pada akhirnya menghabiskan simpanan kalsium sehingga melemahkan otot.
"Kami menemukan bukti, di hati pasien COVID-19, ketidaknormalan dalam cara penanganan kalsium," kata Marks, dikutip dari Time, Senin (20/2/2023).
Faktanya, dalam sistem kalsium mereka, jaringan jantung dari 10 orang yang meninggal karena Covid-19 ini terlihat sangat mirip dengan orang yang mengalami gagal jantung.
Marks berencana untuk mengeksplorasi lebih lanjut perubahan jantung yang mungkin disebabkan oleh SARS-CoV-2 dengan mempelajari bagaimana infeksi tersebut mempengaruhi jantung tikus dan hamster.
Dia bermaksud mengukur perubahan sel kekebalan, serta setiap perubahan fungsi jantung pada hewan baik saat mereka terinfeksi maupun setelah pulih untuk mendokumentasikan efek yang tersisa.
"Data yang kami sajikan menunjukkan bahwa ada perubahan dramatis pada jantung," ungkap Marks. "Penyebab yang tepat dan konsekuensi jangka panjang dari hal itu perlu dipelajari lebih lanjut."
Studi sebelumnya telah mengungkapkan hubungan antara infeksi Covid-19 dan masalah terkait jantung. Sebuah analisis besar pada tahun 2022 terhadap pasien dalam sistem VA, beberapa di antaranya telah pulih dari Covid-19 dan lainnya yang belum pernah didiagnosis.
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang pernah mengidap Covid-19 memiliki tingkat risiko terkait jantung yang lebih tinggi, termasuk penyakit jantung tidak teratur, serangan jantung dan stroke.
(tib)