Bapak Internet Kasih Peringatan Keras ke Google dan Microsoft

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
15 February 2023 17:35
Vinton G. Cerf, Vice President and Chief Internet Evangelist of Google, speaks during an interactive session in New Delhi on January 6, 2015. Cerf spoke during an interactive session entitled Innovation, Jobs and the Internet organised by the Federation of Indian Chambers of Commerce and Industry (FICCI). AFP PHOTO / CHANDAN KHANNA (Photo by Chandan KHANNA / AFP) (Photo by CHANDAN KHANNA/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/CHANDAN KHANNA

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertarungan sengit raksasa teknologi menyoal kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) antara Google dan Microsoft membuat Vint Cerf angkat bicara. Pria yang disebut sebagai Bapak Internet mengingatkan kedua perusahaan untuk tidak terburu-buru untuk kesepakatan bisnis terkait teknologi tersebut.

Dalam sebuah acara konferensi, dia juga meminta para peserta untuk tidak tergesa-gesa berinvestasi ke AI hanya karena jadi topik hangat. Cerf meminta orang-orang lebih bijaksana menanggapi teknologi tersebut.

"Jadilah bijaksana. Anda benar bahwa kami tidak selalu bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan teknologi ini dan sejujurnya sebagian besar masalahnya adalah orang," kata Cerf dalam sebuah acara dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (15/2/2023).

Seperti diketahui, ChatGPT meraih popularitas dengan cepat. Google yang seakan tak mau ketinggalan juga baru saja merilis chatbot bernama Bard.

Selain itu Cerf juga meminta orang-orang mempertimbangkan terkait etika. Selain juga mengingatkan terkadang teknologi bisa tidak berfungsi dengan baik.

"Ada masalah etika di sini yang saya harap beberapa dari Anda mempertimbangkannya," kata Cerf yang merupakan mantan vice president dan 'chief evangelist' Google.

"Semua orang bicara mengenai ChatGPT atau versi Google itu [Bard] dan kami tahu itu tidak selalu berfungsi seperti yang diinginkan".

Cerf juga mengaku mencoba menggunakan chatbot memintanya memberikan biografinya tentang dirinya. Namun hasilnya, dia mengatakan mengandung ketidakakuratan.

Menurutnya, masalah pada beberapa kasus penggunaan teknologi bisa menimbulkan konsekuensi. Jadi, penting untung mencari cara agar potensinya menjadi sangat kecil.

"Tergantung pada aplikasinya, cerita fiksi yang tidak terlalu bagus adalah satu hal. Memberi nasihat pada seseorang...bisa menimbulkan masalah medis. Mencari tahu cara meminimalkan potensi kasus terburuk sangat penting," jelasnya.


(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Dunia AI, CEO Microsoft Tiba-tiba Sebut Google Gorila

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular