Terungkap, Hacker Rusia Bobol Email BUMN Inggris!
Jakarta, CNBC Indonesia - Jasa Pos Nasional Inggris, Royal Mail, telah dibuka kembali setelah serangan siber yang terjadi bulan lalu. Hacker di balik serangan tersebut telah diidentifikasi sebagai Lockbit, geng ransomware yang dikaitkan dengan Rusia.
Geng itu menuntut tebusan sebagai ganti data yang dicuri pada 10 Januari dan mengancam akan merilisnya ke publik jika Royal Mail tidak mematuhinya.
Royal Mail pertama kali mengkonfirmasi pelanggaran tersebut pada 12 Januari dan saat ini telah melakukan penyelidikan serangan ransomware yang mempengaruhi sistem dan mengirim surat ke luar negeri, kata juru bicara Royal Mail dalam pernyataan, dikutip dari Gizmodo, Rabu (8/2/2023).
Meskipun tidak mengonfirmasi bahwa Lockbit berada di balik serangan itu, juru bicara mengatakan, mereka percaya bahwa sebagian besar data yang diperoleh geng tersebut terdiri dari file program teknis dan data bisnis administratif.
Dalam sebuah posting Twitter minggu lalu, Royal Mail mengatakan bahwa layanan Standar Internasional dan Ekonomi Internasional untuk membeli perangko online telah dilanjutkan.
"Semua bukti menunjukkan bahwa data ini tidak mengandung informasi keuangan atau informasi pelanggan sensitif lainnya," ungkap juru bicara tersebut.
Ia menambahkan, "Kami bertindak cepat untuk mengisolasi dan mengatasi masalah tersebut dan kami tidak memiliki bukti dampak apa pun pada sisa jaringan Royal Mail."
Lockbit sebelumnya membantah keterlibatannya dalam serangan ransomware di Royal Mail. Tetapi Silicon News melaporkan bahwa geng itu kini telah mengaku bertanggung jawab dan menetapkan tenggat waktu untuk semua data yang tersedia akan dirilis pada hari Kamis pukul 3:42 UTC jika tebusan tidak dibayar. Untuk jumlah tebusan sendiri belum dikonfirmasi.
Royal Mail mengkonfirmasi serangan ransomware telah terjadi di sebuah posting Twitter bulan lalu. Perusahaan mengatakan telah mengalami gangguan pada layanan ekspor internasionalnya dan untuk sementara tidak dapat mengirim barang ke tujuan luar negeri.
Royal Mail merilis pernyataan publik pada hari Selasa mengatakan paket dan surat berhasil dikirim menggunakan sistem berbeda yang tidak terpengaruh oleh serangan ransomware.
"Kami terus bekerja sama dengan lembaga penegak hukum, Royal Mail dengan tulus meminta maaf atas kekhawatiran yang mungkin ditimbulkan oleh perkembangan ini." pungkas juru bicara tersebut.
(tib/fab)