Mayoritas Pegawai Kantoran Ternyata Lebih Suka WFO, Setuju?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
08 February 2023 07:05
Ilustrasi aktifitas pekerja kantor (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi aktifitas pekerja kantor (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei menunjukkan bahwa pegawai kantoran lebih memilih kembali bekerja dari kantor atau work from office (WFO) dengan satu syarat. Mereka berharap ada 1 hari dalam seminggu mereka bisa bekerja dari rumah (WFH atau work from home).

Survei dilakukan oleh CoHive, startup yang baru saja menutup layanan co-working spacenya, dalam laporan hasil Survei Dunia Kerja Pasca Pandemi Covid-19.

Laporan disusun berdasarkan survei yang diadakan pada periode November 2021 hingga Januari 2022, atau sebelum puncak gelombang ketiga Covid-19 (Omicron) melanda Indonesia.

Dikutip dari keterangan resmi CoHive, Rabu (8/2/2023), tujuan survei dibuat untuk menghimpun pendapat dan harapan para pekerja dalam menghadapi dunia kerja di era kenormalan baru setelah pandemi.

Laporan ini merangkum pendapat lebih dari 1.300 karyawan yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, baik dari perusahaan teknologi (startup) maupun perusahaan di industri lainnya.

Saat survei dilakukan, mayoritas responden berusia 21-30 tahun (69%), bekerja di industri nonteknologi (74%), menjabat sebagai staf (66%), dan tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek (51%).

Sisanya berdomisili di kota-kota besar lain, termasuk Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, dan Medan.

Hasil dari survei yang dilakukan termasuk mayoritas karyawan atau sebanyak 77% yang memilih kembali bekerja dari kantor jika kondisi sudah kembali normal.

Meski begitu, mereka berharap agar setidaknya ada 1 hari dalam seminggu mereka bisa WFH.

Sistem WFH maupun WFO memiliki kelebihannya masing-masing. Menurut para responden, kelebihan WFH yang paling banyak dirasakan adalah mengurangi biaya perjalanan (74%), mengurangi waktu perjalanan (68%), dan kemudahan dalam mengatur waktu (34%).

Jarak antara rumah dari kantor berperan besar dalam preferensi pegawai. Survei Cohive menunjukkan bahwa persentase yang memilih WFH paling tinggi di kelompok pegawai yang lokasi tempat tinggalnya berjarak lebih 1 jam dari rumah.

Sementara kelebihan WFO yang paling banyak adalah kemudahan berkomunikasi (76%), interaksi dan kegiatan sosial bersama (61%), dan kelengkapan fasilitas kerja (40%).

Adapun kebijakan perusahaan pada masa pandemi menjadi faktor utama yang mempengaruhi preferensi karyawan terhadap sistem kerja yang mereka harapkan setelah pandemi.

Selama pandemi, 65% responden bekerja secara hybrid dan 18% menjalankan WFH. Responden yang selama pandemi menjalankan WFH punya kecenderungan lebih besar untuk memilih tetap WFH dibandingkan dengan mereka yang menjalani kebijakan hybrid, maupun yang sepenuhnya bekerja dari kantor.

Ilustrasi Bekerja Jarak Jauh (Photo by Yan Krukov via pexels)Foto: Ilustrasi (Photo by Yan Krukov via pexels)

Beberapa tantangan utama yang karyawan rasakan ketika WFH adalah banyaknya gangguan (28%), masalah jaringan internet (23%), dan tidak tersedianya ruang kerja yang layak (15%).

Di sisi lain, sebanyak 40% responden mengaku bahwa kelengkapan fasilitas merupakan hal yang mereka sukai ketika WFO.

Jika dimungkinkan untuk bekerja sepenuhnya dari rumah atau lokasi di luar kantor, mayoritas responden berencana untuk membangun ruang khusus untuk bekerja dari rumah (76%) atau mendaftar keanggotaan di coworking space (32%). Namun, ada pula yang berencana mencari tempat tinggal baru (16%)


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pegawai Kerja WFH Tak Serajin WFO? Ini Kata Mark Zuckerberg

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular