
Pantas WhatsApp Ketar-ketir, Bos Telegram Ungkap Data Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Telegram mengklaim pertumbuhan aplikasinya membuat pesaing, termasuk WhatsApp, ketar-ketir. Hal ini disampaikan oleh pendiri Telegram, Pavel Durov melalui kanal pribadinya di layanan tersebut.
Durov menyebut Telegram kini menempati urutan kedua setelah WhatsApp dalam hal pangsa pasar. Ia mengutip data Apptopia yang berasal dari artikel Fortune.
"Dalam 5 tahun terakhir, Telegram melampaui Facebook Messenger untuk menjadi aplikasi pesan singkat berbasis cloud paling populer," tulis Durov, dikutip Senin (20/2/2023).
Ia sesumbar bahwa Telegram terus mendekati WhatsApp yang ada di urutan pertama. "Tidak heran pesaing kami khawatir," imbuhnya.
Dilihat dari data yang diunggah oleh Durov, Telegram kini mengantongi 31% pangsa pasar di Desember 2022. Jumlah ini melampaui Facebook Messenger dengan 21 persen, dan Signal yang hanya 3 persen.
Sementara itu, WhatsApp ada di urutan pertama dengan pangsa pasar 44 persen.
Perang dingin WhatsApp dan Telegram
Belakangan WhatsApp dan Telegram kembali terlibat dalam perang dingin. Baru-baru ini bos WhatsApp, Will Cathcart mengingatkan pengguna Telegram karena aplikasi tersebut tidak aman.
Peringatan itu dia sampaikan merujuk pada artikel Wired berjudul 'The Kremlin Has Entered the Chat'. Dalam salah satu utasnya, Cathcart menjelaskan Telegram tak aman karena tidak didukung fitur keamanan end-to-end encryption secara default.
Dia juga mengutip artikel yang menyatakan Telegram bisa membagikan seluruh informasi rahasia pada pemerintah.
"Telegram tidak dienkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption) secara default dan tidak ada untuk grup. Dari artikel: 'Telegram punya kapasitas membagikan hampir seluruh informasi rahasia yang diminta pemerintah'." kata dia.
(tib)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Telegram Ungkap Kelemahan WA, HP Bisa Dikontrol Hacker!