Apple-Xiaomi-Oppo Minggir, Ini Raja Ponsel Dunia 2022

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
01 February 2023 09:45
Banyaknya ruko yang buka dilantai Dasar Blok B9 menjadi tandanya ramai jual beli para pedagang, ketika menelusuri lebih dalam lagi hanya beberapa pembeli saja yang keluar masuk mall Thamrin City, Jakarta Pusat. Diakuinya, sebagai pedagang grosir pakain dewasa, Andri tidak bisa meraup keuntungan yang besar seperti tahun-tahun sebelumnya. “Keuntungan yang kami peroleh paling cuma 5%. Beda dengan keuntungannya dengan tahun sebelumnya deh,” katanya.

Kelesuan penjual pakain jadi ini juga di alami Iwan (40 tahun). Pemilik Toko Nadira, Blok C3 Lantai 3 Thamrin City ini menyatakan omset tokonya mengalami penurunan yang tajam pada tahun ini.
Foto: Thamrin City (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung merajai pasar smartphone dunia 2022. Raksasa teknologi Korea Selatan berhasil mengalahkan Apple, Xiaomi dan Oppo dengan mengantongi 21,6% pangsa pasar HP global.

Informasi ini berasal dari laporan IDC terbaru. Sementara itu Apple berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 18,8%. Sementara Xiaomi berada di peringkat selanjutnya dan mengantongi 12,7%.

Oppo dan Vivo berada di urutan keempat dan kelima. Oppo mendapatkan 8,6% dan 8,2% untuk Vivo, dikutip Rabu (1/2/2023).

5 Besar Merek Smartphone Dunia 2022

MerekPengiriman (juta unit)Pangsa Pasar
Samsung260,9 juta21,6%
Apple226,4 18,8%
Xiaomi153,1 12,7%
Oppo103,38,6%
Vivo998,2%

Sementara itu, IDC melaporkan pengiriman smartphone seluruh dunia ambles 18,3% dari tahun ke tahun menjadi 300,3 juta unit yang dilaporkan Q4-2022.

Akhir tahun 2022 lalu, smartphone yang dikirimkan secara global berjumlah 1,21 miliar unit. IDC mencatat capaian ini merupakan yang terendah sejak 2013.

Perusahaan riset itu menjelaskan hal tersebut terjadi saat permintaan konsumen mengalami pengurangan secara signifikan. Selain itu juga ada masalah inflasi dan juga ketidakpastian ekonomi.

"Kami belum pernah melihat pengiriman pada kuartal liburan lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Namun melemahkan permintaan dan persediaan yang tinggi menyebabkan vendor mengurangi pengiriman secara signifikan," kata direktur riset tim Worldwide Tracker IDC, Nabila Popal.

Dia juga mencatat permasalahan rantai pasokan bahkan juga berdampak pada Apple, yang dinilai akan kebal atas masalah tersebut. Produsen iPhone itu diketahui harus menghadapi tantangan setelah lockdown di sejumlah pabrikannya di China.

"Apa yang kuartal liburan ini katakan kepada kita adalah kenaikan inflasi dan meningkatkan kekhawatiran makro terus menghambat belanja konsumen, bahkan lebih dari yang diperkirakan. Dan mendorong kemungkinan pemulihan hingga akhir tahun 2023," jelasnya.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Samsung-Xiaomi-Vivo Minggir, Jawara Ponsel RI Belum Goyah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular