Jakarta Mau Bikin ERP, Ini Contekan Teknologi dari Singapura

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Jumat, 13/01/2023 18:50 WIB
Foto: Sejumlah kendaraan bermotor melintas di gerbang Electronic Road Pricing (ERP) saat uji coba di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (13/11/2018). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan uji coba coba sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) secara terbatas pada 14 November 2018. Gerbang ERP di jalan Medan Merdeka Barat ini merupakan yang ketiga dipasang untuk uji coba pelaksanaan jalan berbayar. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jakarta berencana untuk menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) atau kebijakan jalan berbayar di sejumlah ruas jalan di kawasan metropolitan. Sistem pengendali lalu lintas secara elektronik ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan.

Sebelum Jakarta, kebijakan ERP terkenal diterapkan oleh negara tetangga, Singapura. Singapura sudah hampir 25 tahun menerapkan kebijakan jalan berbayar ini.

Di Singapura, ERP sudah diterapkan sebagai sarana untuk mengatur penggunaan jalan dan mengatur kondisi lalu lintas. Tujuan ini dicapai dengan pengemudi yang membayar saat lalu lintas lebih padat dari biasanya.


Sistem ERP tidak memerlukan penggunaan gardu tol, sebagai gantinya, pembayaran dipotong secara nirkabel, demikian dikutip dari Techrepublic, Jumat (13/1/2023)

Singapura telah memperluas sistem ini ke jaringan yang terdiri dari lebih dari 80 gantri khusus (gerbang besar di jalan raya), sejak pertama kali diterapkan pada tahun 1998.

Teknologi di balik ERP

Ada dua komponen yang membuat sistem ERP bekerja. Yang pertama adalah In-Vehicle Unit (IU) yang dipasang di kaca depan di sisi pengemudi. IU asli menerima value card yang menyimpan kredit milik pengguna, pada awalnya hanya satu jenis kartu yaitu Cash Card.

Sementara IU "mode ganda" yang ada di generasi kedua menambahkan dukungan untuk beberapa value card seperti kartu nirsentuh, misalnya Kartu NETS FlashPay (PDF) dan kartu EZ-Link untuk pemotongan pembayaran.

Kedua, setiap gantri ERP terdiri dari dua set sensor yakni sistem nirkabel jarak pendek khusus untuk berkomunikasi dengan IU, dan kamera yang digunakan untuk menangkap [jika perlu] pelat nomor belakang kendaraan saat mereka lewat.

Kamera memungkinkan pihak berwenang untuk mengidentifikasi pengemudi jika kekurangan dana dalam kartu pembayaran yang value card yang disimpan. Surat yang pembayaran akan dikirim ke pemilik terdaftar kendaraan yang tertangkap kamera tidak membayar.

Kini, Singapura dikabarkan sedang mempersiapkan teknologi baru untuk sistem ERP. Teknologi baru ini menambahkan koneksi satelit sehingga posisi dan pergerakan kendaraan bisa terpantau lebih detail.

Selain itu, sistem yang baru menggunakan unit dalam kabin yang jauh lebih ramping yang bentuk dan ukurannya sedikit lebih besar dari ponsel pintar.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat