Eropa Krisis Salju! Musim Dingin Terpanas, Area Ski Tutup

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
09 January 2023 21:00
Para atlet memeriksa hamparan salju kecil tempat mereka akan berkompetisi dalam ski alpine, perlombaan slalom Piala Dunia putra, di Garmisch Partenkirchen, Jerman, Rabu, 4 Januari 2023. Sebagian besar Pegunungan Alpen terlihat tidak cocok untuk musim ini tahun. Hujan salju yang jarang dan cuaca musim dingin yang hangat di luar musimnya di pegunungan tengah Eropa memungkinkan rumput menyelimuti lereng bukit di seluruh wilayah, menyebabkan sakit kepala bagi operator lereng ski dan pecinta Alpine white. (AP Photo/Alessandro Trovati)
Foto: Sebagian besar Pegunungan Alpen terlihat tidak cocok untuk musim tahun ini. (AP/Alessandro Trovati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang panas yang terjadi saat musim dingin memecahkan rekor suhu di Eropa selama akhir pekan menjelang Tahun Baru 2023.

Ini membuat ahli meteorologi membunyikan alarm, sementara beberapa resor ski terpaksa ditutup karena tidak adanya salju.

Suhu di bulan Januari mencapai titik tertinggi sepanjang masa di beberapa negara Eropa, dengan rekor nasional ditetapkan setidaknya di tujuh negara.

Ibu kota Polandia, Warsawa, mencatat suhu 18,9 derajat Celcius pada 1 Januari, lebih dari 5 derajat Celcius di atas rekor sebelumnya yang ditetapkan 30 tahun lalu.

Sementara di Kota Bilbao, Spanyol Utara mencatat 24,9 derajat Celcius pada saat Tahun Baru, padahal suhu tersebut biasanya terjadi pada awal Juli. Sedangkan di Swiss mengalami 20 derajat Celcius pada hari Minggu.

Cuaca hangat dan hujan salju rendah memaksa beberapa resor ski dataran rendah di Pegunungan Alpen utara dan Pyrenees Prancis tutup beberapa minggu setelah dibuka.

Di antara negara-negara Eropa yang mencatat hari-hari terpanas dalam sejarah adalah Belanda, Denmark, Polandia, Republik Ceko, Belarusia, Latvia, dan Lituania. Rekor regional juga dipecahkan di Prancis, Jerman, dan Ukraina.

Ahli meteorologi dan klimatologi menyatakan kekhawatiran atas cuaca musim dingin yang hangat di luar musim. Ahli mengatakan, terlalu banyak catatan di keadaaan saat ini dan banyak dari suhu minimum saat musim panas.

"Kami baru saja mengamati rekor hari terpanas di bulan Januari di banyak negara di Eropa," kata ahli meteorologi Skotlandia Scott Duncan melalui Twitter, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (9/1/2023).

"Benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dalam catatan modern," kata Duncan menambahkan. Ia juga mengatakan bahwa intensitas dan tingkat kehangatan di seluruh wilayah itu sulit untuk dipahami.

Maximiliano Herrera, ahli klimatologi yang melacak cuaca ekstrem global, menggambarkan catatan suhu tersebut sebagai peristiwa paling ekstrem yang pernah dilihat dalam klimatologi Eropa.

Layanan Perubahan Iklim Copernicus, sebuah badan antar pemerintah yang mendukung kebijakan iklim Eropa, menemukan bahwa suhu rata-rata Eropa untuk Agustus dan untuk periode tiga bulan Juni-Agustus adalah rekor tertinggi pada tahun 2022 dengan "margin substansial".

Pada April tahun lalu, para ilmuwan iklim top dunia memperingatkan perjuangan untuk menjaga pemanasan global di bawah ambang kritis 1,5 derajat Celcius telah mencapai wilayah sekarang atau tidak sama sekali.


(tib)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular