Virus XBB.1.5 Menggila di AS, Ini Ciri-Ciri Covid Varian Baru

Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 05/01/2023 08:25 WIB
Foto: Pengunjung melakukan pemeriksaan test Covid-19 di salah satu Lab test Covid-19 di kawasan Cilandak, Jakarta, Kamis (11/11/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus Corona subvarian baru penularannya melonjak di Amerika Serikat. Dinamakan XBB.1.5, subvarian ini menyebar di AS seiring dengan penularan masif subvarian BF.7 di China.

XBB.1.5 adalah evolusi dari subvarian XBB. Sebuah subvarian dari Omicron, XBB muncul di India pada bulan Agustus dan sejak itu menyebar ke seluruh dunia. Sejumlah besar kasus Covid-19 AS sekarang disebabkan oleh XBB dan saudaranya XBB.1.5.

Menurut para ahli, subvarian XBB.1.5 bisa menjadi jenis virus Corona yang harus diwaspadai pada tahun 2023.


XBB adalah subvarian dari Omicron. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ia adalah rekombinan dari sublineage BA.2.10.1 dan BA.2.75, yang berarti mengandung informasi genetik dari kedua versi virus.

Penelitian awal pada hamster, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, XBB kemungkinan telah mengembangkan resistensi terhadap kekebalan dan mampu menghindari antibodi, yang mengakibatkan infeksi, demikian dikutip dari Ifl Science, Rabu (4/1/2023)

Pada Oktober tahun lalu, WHO telah mewanti-wanti bahwa ada bukti awal yang menunjukkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi pada varian XBB, dibandingkan dengan sublineage Omicron lainnya yang beredar.

"Data saat ini tidak menunjukkan adanya perbedaan substansial dalam tingkat keparahan penyakit untuk infeksi XBB," kata WHO.

Klaim bahwa tingkat kematian XBB lebih tinggi daripada varian Delta, atau bahwa subvarian baru lebih mematikan juga telah dibantah.

XBB menyebar di seluruh dunia

XBB awalnya muncul musim panas tahun lalu dan telah menyebabkan lonjakan COVID-19 di beberapa bagian Asia, termasuk India dan Singapura.

Baru-baru ini, jumlah penyebarannya telah meluas, dengan total 74 negara telah melaporkan kasus XBB.1, menurut outbreak.info. Penyebarannya termasuk di Malaysia, Indonesia, Cina, dan Pakistan. Varian tersebut juga telah mencapai Eropa dan AS, serta Australia.

Pada 19 Desember 2022, 8.638 rangkaian XBB.1 telah terdeteksi di seluruh dunia, lebih dari 1.500 di antaranya di AS. Empat puluh tiga negara bagian telah melaporkan subvarian tersebut.



Selama pekan terakhir di Desember 2022, XBB sendiri menyumbang 3,6 persen dari total kasus di AS. XBB.1.5, menjadi penyebab atas 40,5 persen, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Subvarian omicron ini sangat dominan di timur laut negara itu, di mana lebih dari 75 persen kasus terkait dengan XBB.1.5.

Sedangkan di Atlantik, subvarian baru ini masih sedikit kasus yang terjadi, tetapi tampaknya sedang meningkat. Di Inggris, sekitar 4 persen kasus Covid disebabkan oleh XBB.1.5 untuk pekan yang berakhir pada 17 Desember, angka dari Sanger Institute menunjukkan.

Gejala terbaru pasien Covid

Berikut daftar gejala yang dilaporkan ZOE Health Study:

  1. sakit tenggorokan
  2. pilek
  3. hidung tersumbat
  4. bersin
  5. batuk tanpa dahak
  6. sakit kepala
  7. batuk berdahak
  8. suara serak
  9. sakit otot dan nyeri
  10. indra penciuman yang berubah


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat