China Punya Rudal Pembunuh Kapal Induk yang Buat AS Gemetar

Redaksi, CNBC Indonesia
01 January 2023 18:45
Pesawat pengebom PLAN Xian H-6 buatan China.
Foto: CC0

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joe Biden boleh saja ingin mengembalikan pengaruh Amerika Serikat di wilayah Pasifik. Namun, China kini punya senjata yang membuat kapten kapal induk raksasa AS bergetar.

AS memiliki angkatan laut terbesar di dunia. Salah satu ujung tombaknya adalah kapal induk yang dilengkapi dengan belasan jet tempur dan dikawal oleh armada kapal kapal tempur, kapal perusak, dan kapal penjelajah.

Tidak hanya AS. Negara lain seperti Inggris, India, dan Jepang juga memiliki kapal induk yang dikerahkan di area Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Dikepung dengan ancaman tersebut, Angkatan Laut China kini memiliki senjata "Pembunuh Kapal Induk" yang dipasang di pesawat pengebom H-6.

Rudal yang dipasang di H-6 adalah bagian dari "Sistem Pengebom Orbit" China, teknologi hipersonik yang membuat dunia sadar betapa majunya perkembangan sistem persenjataan Negeri Tiongkok.

Xian H-6 milik China adalah evolusi dari Tupolev Tu-16 BADGER, buatan Uni Soviet. Di tangan China, BADGER dikembangkan dengan mesin dan kemampuan yang jauh lebih lengkap.

Kapabilitas paling mengerikan dari H-6 adalah rudal balistik anti-kapal mereka. Senjata berukuran raksasa ini adalah rudal berpeluncur udara terbesar di dunia.

Saking besarnya, satu buah rudal harus digantungkan di bawah badan pesawat. Karena sasaran utama rudal ini adalah kapal induk musuh, banyak yang menamakannya pembunuh kapal induk.

Sebagai pengebom strategis, kapabilitas rudal ini unik. Teknologi hipersonik beserta roket pendorong sepanjang 9 meter membuatnya sangat lincah sehingga sulit ditembak jatuh, termasuk ketika berhadapan dengan peluru kendali. Bentuk rudal dalam fase terakhir belum diketahui publik. Namun, China terlihat beberapa kali memamerkan badan layang hipersonik di rudal berpeluncur darat DF-17.

Kemungkinan besar, setelah terpisah dari roket, rudal hipersonik ini disertai wahana yang membantunya menghantam target bergerak. Artinya, lintasan rudal sulit ditebak. Bahkan, tanpa peledak sekalipun, energi kinetik dari rudal sudah cukup kuat untuk menghancurkan kapal tempur.

Banyak yang mengatakan bahwa rudal hipersonik ini mirip dengan Kinzhal milik Rusia. Sama-sama berpeluncur udara, Kinzhal memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km. Saat diluncurkan oleh MiG-31K, tekananan udara di depan rudal hipersonik menciptakan awan plasma yang menyerap frekuensi radio sehingga tidak terdeteksi radar.

H-6 juga membawa rudal lain termasuk KD-63 yang bisa digunakan untuk pengeboman musuh di daratan dan mengebom kapal. Selain itu. ada peluru kendali berpeluncur udara KD-20 untuk musuh di daratan, yang menyerupai Tomahawk.

Tidak hanya untuk menghantam musuh. H-6 juta memiliki teknologi pengintai, salah satunya adalah drone WZ-8 yang digantungkan di bawah badan pesawat.

Jangkauan luas dari pesawat pengebom H-6 ini membuat kapal induk milik negara lain yang dikerahkan di wilayah Indo-Pasifik tidak aman. Apalagi, saat ini China terus meningkatkan teknologi kapal induknya demi ambisi menguasai lautan.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular