Internasional

Rusia & Ukraina Mendadak 'Akur', Ada Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
30 December 2022 09:25
In these frames from Feb. 24, 2022, videos, Russian President Vladimir Putin, left, speaks in Moscow and Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy speaks in Kyiv. (Russian Presidential Press Service and Ukrainian Presidential Press Office via AP)
Foto: Kolase foto Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Russian Presidential Press Service and Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dan Ukraina tiba-tiba akur di tengah perang yang terjadi di antara kedua. Ternyata, ada 'peran' Israel di dalamnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut baik kembalinya Benjamin Netanyahu sebagai kepala pemerintah Israel, dan mengisyaratkan niat untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara.

"Saya berharap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Anda akan melanjutkan garis penguatan kerja sama Rusia-Israel di semua bidang untuk kepentingan rakyat kami, demi memastikan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah," kata Putin dalam sebuah pesan kepada Netanyahu, dikutip AFP, Jumat (30/12/2022).

"Di Rusia, kami sangat menghargai kontribusi pribadi dan jangka panjang Anda untuk memperkuat hubungan persahabatan antara negara kami," kata Putin.

Kementerian luar negeri Rusia juga mengatakan "siap untuk kerja sama yang konstruktif" dengan Israel untuk "menjernihkan iklim di Timur Tengah dan kancah internasional secara umum".

Tak hanya Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga memberikan selamat dan mendoakan Netanyahu agar sukses menuju kesejahteraan & keamanan Israel melalui akun Twitter-nya.

Zelensky juga berbicara tentang memperkuat kerja sama dengan Israel. "... Kesiapan Ukraina untuk kerja sama yang erat untuk memperkuat ikatan kita & menghadapi tantangan bersama, mencapai kemakmuran & kemenangan atas kejahatan," cuitnya.

Netanyahu dilantik sebagai perdana menteri setelah bertugas sebagai oposisi pada Kamis (29/12/2022). Ia memimpin apa yang oleh para analis disebut sebagai pemerintahan paling kanan dalam sejarah Israel.

Sebagaimana diketahui, setelah dimulainya serangan Rusia di Ukraina pada bulan Februari, Israel mengambil sikap hati-hati terhadap Moskow, berusaha untuk menjaga netralitas.

Israel secara khusus menekankan hubungan khusus antara kedua negara, karena Israel memiliki lebih dari satu juta warga dari bekas Uni Soviet. Sehingga hingga kini Israel belum memberikan senjata ke Ukraina, meskipun Zelensky berulang kali meminta.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh, Zelensky Ancam Cucu Putin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular