Kisah Tragis Bandar Kripto: Dulu Berduit Rp 150 T, Kini Nol

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 December 2022 19:00
Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2022 bukan jadi tahun terbaik bagi sektor kripto. Ini semua terjadi dengan anjloknya nilai kripto hingga kebangkrutan yang dialami sejumlah perusahaan.

Termasuk yang bernasib buruk adalah hedge fund kripto, Three Arrow Capital (3AC). Pada Maret lalu dilaporkan 3AC mengelola aset hingga Rp 150 Triliun.

Namun anjloknya nilai kripto berdampak pada 3AC sehingga asetnya turun drastis. Ini karena runtuhnya harga stablecoin terraUSD (UST).

Kejatuhan proyek itu mengguncang dunia kripto. Saat itu TerraUSD anjlok di bawah US$1 per koin.

Banyak pihak terdampak pada anjloknya nilai TerraUSD dan token saudaranya Terra Luna. Bahkan investor disebut merugi hingga US$60 miliar.

Begitu pula 3AC yang diketahui juga berinvestasi di TerraLuna. Kepada Wall Street Journal, perusahaan mengatakan menggelontorkan hingga US$200 juta.

Apa yang terjadi pada UST membuat kepercayaan sektor kripto juga ikut hancur. Termasuk pemberi pinjaman 3AC yang meminta sebagian uang mereka dan margin call. Namun sayang uang yang diminta tak ada.

"Keruntuhan terraUSD dan luna adalah titik nol," kata Nik Bhatia dari University of Southern California.

Menurut Bathia, kehancuran stablecoin itu bagaikan domino yang jatuh pada "rantai panjang dan mimpi buruk dari pengaruh dan penipuan."

Do Kwon yang jadi Buron

Daniel Shin dan Do Kwon, Co-founder Terraform LabsFoto: dok Terraform
Daniel Shin dan Do Kwon, Co-founder Terraform Labs

UST tidak seperti stablecoin lain yang didukung aset dunia nyata seperti obligasi. Namun ada sebuah organisasi bernama Luna Foundation Guard yang didirikan Do Kwon menyimpan cadangan modal sekitar US$3,5 miliar dalam bentuk Bitcoin.

Namun volatilitas pasar membuat UST tak ada nilai. Bahkan juga berdampak pada banyak pihak. Seperti Binance yang berinvestasi US$3 juta ke TerraLuna pada 2018, yang saat tertingginya mencapai US$1,6 miliar atau Rp 23,3 triliun (asumsi RP 14.500/US$).

Namun dengan kehancuran TerraLuna, investasi Binance terjun bebas. Pada bulan Mei tercatat nilainya hanya US$2.391 atau Rp 34,67 juta.

Masalah ini juga yang membuat Do Kwon dikejar otoritas hukum Korea Selatan. Sempat jadi buron, dilaporkan dia berada di Serbia.

Badai di sektor kripto juga tak kunjung reda. Terbaru platform pertukaran kripto FTX ambruk dan mengajukan bangkrut.

Ini diawali sebuah laporan yang menyebutkan FTX dan Alameda Research tidak stabil. Kedua perusahaan didirikan oleh Sam Bankman-Fried, anak muda yang sempat jadi salah satu orang terkaya dengan harta Rp 232 triliun.

Sebuah laporan mengatakan Alameda mengalami kebangkrutan. Padahal perusahaan itu memiliki sebagian besar asetnya di FTX.

"Sepertinya Sam Bankman-Field menemukan cara untuk meretas sistem keuangan, mencetak miliar dolar dari udara tipis di mana ia dapat meminjam sejumlah besar dari rekanan yang tidak dikenal," tulis Dirty Bubble Media.

Menambah kerumitan masalah, CEO Binance Changpeng Zhao mengatakan perusahaannya akan menjual US$2 miliar token kripto FTT yang dimiliki. Dia beralasan karena pengungkapkan yang terjadi.

Aksi Binance itu membuat banyak investor kripto mencairkan dananya di FTX. Namun mereka melaporkan kesulitan melakukannya dan FTX juga menghentikan proses pencairan dana pada 8 November 2022.

Pendiri FTX Sam Bankman-Fried dibebaskan dengan jaminan US$250 juta (sekitar Rp 3,9 triliun) sambil menunggu persidangan atas penipuan dan tuduhan kriminal lainnya. (Getty Images/David Dee Delgado)Foto: Pendiri FTX Sam Bankman-Fried dibebaskan dengan jaminan US$250 juta (sekitar Rp 3,9 triliun) sambil menunggu persidangan atas penipuan dan tuduhan kriminal lainnya. (Getty Images/David Dee Delgado)

Masalah itu juga menyeret Bankman-Fried ke meja hijau. Dia sempat ditangkap dan ditahan namun akhirnya dibebaskan dengan jaminan US$250 juta (Rp 3,9 triliun).

Selain itu, pria 30 tahun juga menggunakan gelang pemantauan elektronik. Bankman-Fried juga diminta tunduk untuk konseling kesehatan mental dan dia juga dibatasi bepergian di dalam dan antar Distrik Utara, California, serta Distrik Selatan dan Timur New York.

Minggu lalu dia keluar dari Pengadilan Distrik AS di Manhattan. Namun dia tetap harus menghadapi sidang berikutnya di New York City pada 3 Januari 2023 mendatang.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Foto Depan Masjid, Bos Kripto Bangkrut 3AC Jalani Hidup Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular