Di Mana Ujung Bumi? Ilmuwan Ungkap Jawabannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Letak di mana ujung dunia dan antariksa telah terdeteksi oleh para ahli. Batasan itu ternyata disebut sebagai Garis Karman.
Garis Karman diketahui dinamai oleh Theodore von Karman, seorang fisikawan keturunan Amerika-Hungaria pada 1957. Dia merupakan orang pertama yang mencoba mendefinisikan batas antara bumi dengan antariksa.
Garis Karman tersebut bertujuan bukan hanya untuk batas pesawat terbang, namun juga untuk ilmuwan dan insinyur yang tengah meneliti bumi lewat pesawat antariksa dan satelit yang mengorbit bumi.
"Garis Karman merupakan perkiraan wilayah yang menunjukkan ketinggian di mana satelit bisa mengorbit Bumi tanpa terbakar atau jatuh dari orbit sebelum mengelilingi Bumi setidaknya sekali," jelas Katrina Bossert selaku fisikawan luar angkasa Arizona State University, dikutip dari Live Science, Minggu (18/12/2022).
Bossert menjelaskan ada berbagai faktor menentukan berapa banyak hambatan udara. Ini seperti ukuran dan bentuk satelit.
Dengan begitu akan berakibat pada kemampuan saat mengorbit Bumi dengan satelit. Biasanya satelit yang berada di orbit rendah Bumi, memiliki klasifikasi terbang dengan tinggi kurang dari 1.000 km namun kadang juga sekitar 160 km di atas permukaan Bumi.
Satelit yang berada di orbit rendah itu, Bossert mengatakan akan jatuh dalam beberapa tahun. Dia menjelaskan itu karena "ada tarikan dari atmosfer atas Bumi secara bertahap memperlambat kecepatan orbit".
Penjelasan lainnya datang dari Asisten Profesor Ilmu Atmosfer University of California, Matthew Igel. Menurut Dia garis itu didefinisikan dengan jarak 100 kilometer di atas bumi. Namun, bukan tidak mungkin ada yang mengorbit di bawah garis tersebut.
"Ada kemungkinan sesuatu mengorbit Bumi pada ketinggian di bawah garis Karman, tetapi akan membutuhkan kecepatan orbit yang sangat tinggi yang akan sulit dipertahankan karena gesekan. Tapi tidak ada yang melarangnya," jelas Igel.
"Di sanalah letak perasaan yang harus dimiliki seseorang untuk garis Karman: Ini merupakan ambang batas imajiner namun praktis antara perjalanan udara dan perjalanan antariksa," kata Igel melanjutkan.
[Gambas:Video CNBC]
Tak Ada Tembok China, 5 Struktur Ini Terlihat dari Antariksa
(cap)