Sisa Umur Matahari Terkuak, Ada Ramalan Seram Nasib Manusia

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Senin, 19/12/2022 07:10 WIB
Foto: dok NASA

Jakarta, CNBC Indonesia - Penulis ,akalah dari Universitas Manchester, yang juga merupakan profesor astrofisikawan Albert Ziljstra baru-baru ini mengungkapkan sisa umur.

Diketahui bahwa matahari sudah terbentuk sejak 4,6 miliar tahun silam. Sementara itu, kemungkinan sisa umur matahari sekira 10 miliar tahun, dan akan ada perubahan seiring berjalannya waktu menuju kematian.

Dalam waktu matahari berusia 5 miliar tahun, matahari akan menjadi raksasa merah. Inti bintang menyusut, namun bagian luarnya akan membesar hingga orbit Mars.


Artinya, bumi juga akan ikut ditelan dalam proses tersebut. Kemungkinan saat itu terjadi, kehidupan di bumi sudah tidak ada lagi.

Sebuah prediksi lainnya menyebutkan, kehidupan manusia hanya tersisa 1 miliar tahun lagi. Kecuali jika manusia memiliki cara untuk keluar dari kecerahan matahari yang meningkat 10% per satu miliar tahun.

Matahari diperkirakan jadi planet nebula yakni gelembung gas dan debu bercahaya.

Sementara, menurut tim astronom internasional pada 2018, nebula menjadi mayat matahari. Titik ini dibilang sebagai akhir kehidupan yang paling memungkinkan.

Ketika sebuah bintang mati, akan mengeluarkan gas dan debu dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu bisa mencapai setengah dari massa bintang.

"Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini masih berfungsi, kemudian kehabisan bahan bakar, lalu mati," kata salah satu penulis makalah dari Universitas Manchester dan Astrofisikawan Albert Zijlstra, dikutip Science Alert, dikutip Sabtu (5/11/2022).

Ziljstra mengatakan inti panas akan membuat selubung yang keluar bersinar dalam waktu 10 ribu tahun. Saat itulah Nebula akan terlihat.

Tim peneliti menggunakan model data yang dapat memprediksi siklus kehidupan berbagai jenis bintang. Selain itu juga mengetahui kecerahan Nebula yang berkaitan dengan masa bintang yang berbeda.

Sementara itu, saat matahari mati dan bumi masih ada, laman Futurism menuliskan kemungkinan manusia tidak langsung sadar.

Mereka memerlukan waktu 8,5 menit hingga sadar matahari menghilang dan saat itu Bumi masih mengitari Matahari dengan kecepatan 18,5 mil per detik.

Adapun, kematian Matahari akan berdampak pada sejumlah objek antariksa yang memantulkan sinar matahari. Misalnya bulan dan seluruh planet yang akan berubah menjadi gelap.

Selain itu, suhu di bumi akan anjlok hingga titik beku. Namun, perlu waktu jutaan tahun hingga planet berubah menjadi beku seluruhnya.

Pada minggu pertama kematian matahari, suhu di bumi akan anjlok ke bawah nol derajat. Berikutnya di tahun pertama berubah turun ke -100 derajat dan menjadi -240 derajat dalam beberapa juta tahun.

Saat itu terjadi, panas bumi masih terasa dan mereka yang bertahan juga akan pindah mendekati panas bumi.

Selain itu proses fotosintesis yang membutuhkan matahari akan terhenti, tanaman akan musnah dan sebagian besar spesies akan bertahan dalam waktu singkat hingga akhirnya ikut musnah.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat