
Kromosom Y Perlahan Menghilang, Laki-Laki Bakal Punah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kromosom Y, gen penentu laki-laki, dilaporkan akan menghilang dalam beberapa juta tahun. Lalu bagaimana nasib laki-laki di masa depan?
Sebagian besar mamalia diketahui memiliki kromosom X dan Y seperti manusia. Ini terdiri dari X dengan banyak gen dan Y pada SRY Plus. Science Alert mencatat gen X tidak sama pada pria dan wanita.
Namun hal tidak biasa terlihat pada platipus Australia, yang memiliki kromosom seks berbeda. XY disebutkan merupakan kromosom biasa dengan dua anggota yang sama.
Science Alert mencatat kromosom Y kehilangan 900-55 gen aktif pada 166 juta tahun pada manusia dan platipus berevolusi terpisah. Artinya ada lima gen hilang per juta tahun dan 55 gen diperkirakan akan menghilang dalam 11 juta tahun lagi.
Namun nampaknya laki-laki tidak akan punah meski kromosom Y menghilang. Dalam sebuah laporan dalam Prociding National Academy of Science terungkap dua cabang hewan pengerat kehilangan gen tersebut dan masih hidup, dikutip dari Science Alert, Selasa (6/12/2022).
Keduanya adalah tikus dari Eropa Timur dan tikus berduri di Jepang. Kromosom Y dan SRY telah menghilang meski kromosom X masih ada dalam dosis tunggal atau ganda baik betina dan jantan.
Dalam temuan tim peneliti yang dipimpin oleh ahli biologi Universitas Hokkaido Asato Kuroiwa, disebutkan sebagian besar kromosom Y pada tikus berduri dipindah ke kromosom lain. Namun tidak ditemukan telah diganti oleh SRY atau gen lain.
Namun, dalam temuan berikutnya mereka menemukan adanya perbedaan pada gen kunci SOX9 pada tiga tikus berdurasi. Yakni hanya 17.000 pasangan dari lebih dari 3 miliar dan semuanya pria dan tidak ada wanita.
Potongan kecil DNA duplikat yang dapat menyalakan SOX 9 menjadi respons dari SRY. Saat memperkenalkan perubahan ini ke tikus, ditemukan ada peningkatan aktivitas jadi memungkinkan SOX9 bisa bekerja tanpa SRY.
Lalu bagaimana nasib pria pada masa depan? Tidak seperti kadal dan ular, yang semua berjenis kelamin betina dan bisa mereproduksi gen sendiri (parthenogenesis), mamalia dan manusia membutuhkan gen yang hanya bisa diteruskan lewat sperma.
Karena itu, untuk bereproduksi, manusia membutuhkan sperma dan laki-laki. Jika kromosom Y musnah, manusia juga akan punah.
Temuan ilmiah baru bisa menggambarkan kemungkinan apa yang terjadi di masa depan. Manusia bakal berevolusi dan memiliki gen penentu kelamin baru.
Namun, evolusi yang membuat gen kelamin baru muncul bisa menciptakan "pemisahan spesies.
Artinya, jika manusia zaman sekarang bisa melompati waktu 11 juta tahun ke masa depan, mereka akan bertemu dengan beragam spesies manusia dengan sistem penentu jenis kelamin yang berbeda-beda.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]