Misteri Kematian Beruntun 3 Juragan Kripto Harta Triliunan
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus kematian tiga bos perusahaan kripto terjadi dalam waktu berdekatan, dari mulai akhir Oktober hingga akhir November lalu.
Tiga orang yang punya peran penting dalam industri cryptocurrency itu meninggal secara mendadak. Tiga bos kripto ini meninggal dunia masing-masing disebabkan karena kecelakaan helikopter, tenggelam, dan tewas saat tidur.
Berikut adalah rangkuman mengenai kejadian tiga bos kripto meninggal dunia dalam waktu berdekatan, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Selasa (6/12/2022).
1. Nikolai Mushegian
Pria berusia 29 itu diduga tenggelam dalam arus pasang surut setelah men-tweet bahwa dia takut CIA dan Mossad akan membunuhnya.
Mushegian dilaporkan memiliki riwayat masalah kesehatan mental dan keluarganya mengatakan mereka tidak menaruh kecurigaan kepada pihak manapun yang terlibat dalam kematiannya.
Ia meninggalkan rumah pantainya yang bernilai US$6 juta di kawasan mewah Condado di San Juan, Puerto Rico, untuk berjalan-jalan.
Beberapa saat setelah jam 9 pagi, seorang peselancar dari Pantai Ashford, tempat yang dianggap penuh dengan arus pasang surut sehingga hotel-hotel lokal memperingatkan agar tidak berenang di laut, menemukan tubuh Mushegian di ombak.
Mushegian adalah pendiri MakerDAO, entitas desentralisasi yang menerbitkan stablecoin Dai. Valuasi MakerDAO sempat menembus US$1 miliar.
2. Tiantian Kullander
Tiantian Kullander yang merupakan bos perusahaan kripto Amber Group, ditemukan meninggal dunia saat tidur. Kematian Kullander itu lantas dikabarkan ke publik oleh pihak perusahaan Amber Group.
Pernyataan Amber Group mengungkapkan bahwa Kullander, Co-founder perusahaan, meninggal dalam tidurnya pada 23 November. Perusahaan berbasis di Hongkong itu tidak membagikan perincian lainnya. Pernyataan juga tidak menyebutkan lokasi Kullander meninggal.
"Dengan kesedihan terdalam dan berat hati kami menginformasikan kepada Anda tentang meninggalnya teman dan salah satu pendiri kami, Tiantian Kullander, yang meninggal secara tak terduga dalam tidurnya pada 23 November 2022," kata pernyataan tersebut, dikutip dari Standard.
Perusahaan kripto yang didirikan Kullander valuasinya diperkirakan mencapai US$3 miliar atau sekitar Rp47 triliun.
3. Vyacheslav Taran
Seorang miliarder crypto tewas dalam kecelakaan helikopter di dekat perbatasan Prancis-Italia. Ini menjadi kejadian terbaru dari serangkaian kematian misterius di Rusia.
Vyacheslav Taran, 53, pendiri Forex Club dan presiden Grup Libertex, adalah satu-satunya penumpang helikopter yang jatuh di Villefranche-sur-Mer.
"Dengan sangat sedih Libertex Group mengonfirmasi kematian salah satu pendiri dan Ketua Dewan Direksi, Vyacheslav Taran, setelah kecelakaan helikopter," tulis pernyataan perusahaan dikutip dari Newscom.
Menurut keterangan lokal Taran sedang melakukan perjalanan dengan Airbus H130 Lucerne, Swiss, ke Monaco ketika jatuh. Taran dan pilot helikopter Prancis yang berusia 35 tahun tewas, lapor jaringan radio France Bleu. Kematiannya dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar Rusia di Paris.
Kecelakaan helikopter masih dalam penyelidikan, dan pihak berwenang belum mengindikasikan adanya kemungkinan kecurangan.
France Bleu melaporkan bahwa penumpang kedua telah dijadwalkan untuk terbang dengan airbus ke Monaco, tetapi dibatalkan pada menit terakhir.
Kematian Taran adalah yang terbaru dari beberapa di dunia cryptocurrency.
(dem/dem)