
Robin Hood Kripto Dulu Punya Aset Rp 312 T, Ternyata Penipu

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu pendiri crypto lender bangkrut Celsius Network, Alex Mashinsky, menggambarkan dirinya sebagai Robin Hood modern.
Menurut jaksa penuntut, Mashinsky melakukan cara curang dengan mempromosikan Celcius sebagai alternatif yang aman untuk bank, sambil menyembunyikan fakta bahwa ia sendiri kehilangan ratusan juta dolar dalam investasi berisiko, menurut gugatan yang diajukan pada Kamis (5/10) oleh Jaksa Agung New York Letitia James.
Gugatan perdata berusaha untuk melarang Mashinsky melakukan bisnis di New York dan meminta dia membayar ganti rugi, restitusi, dan pencabutan.
Gugatan James adalah catatan hitam terbaru di sektor kripto, yang telah diguncang oleh tuduhan terhadap pendiri bursa kripto FTX yang didirikan olehSam Bankman-Fried.
Mashinsky adalah penduduk asli Ukraina yang keluarganya beremigrasi ke Israel. Ia kemudian memutuskan untuk pindah ke New York setelah dia melakukan perjalanan ke kota itu pada tahun 1988, katanya kepada podcast Forbes.
"Saya melihat sekeliling dan saya seperti, saya tidak akan pernah kembali," katanya, dikutip dari Reuters, Jumat (6/1/2023).
Sejak itu, ia mendirikan delapan perusahaan, termasuk Arbinet, yang go public pada tahun 2004, dan Transit Wireless, yang menyediakan Wi-Fi ke kereta bawah tanah Kota New York.
Mashinsky mengklaim telah menciptakan Voice over Internet Protocol (VoIP), pendahulu aplikasi ride-sharing Uber, serta ide untuk mata uang kripto yang mendahului bitcoin.
Mashinsky mulai bergelut di industri kripto pada 2017, ketika dana ventura Governing Dynamics membawa perusahaan blockchain MicroMoney sebagai mitra strategis. Ia mendirikan Celsius pada tahun yang sama.
Di masa remajanya, Mashinsky membeli barang-barang sitaan seperti pengering rambut dan VCR dari lelang bea cukai di Bandara Ben Gurion Israel dan menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan, menurut artikel tahun 1999 yang di publikasi teknologi Industry Standard.
Mashinsky memiliki aspirasi pada saat itu untuk memulai bisnis transplantasi seluruh tubuh. "Beri orang tua tubuh baru - pertahankan kepala, pertahankan tulang belakang, dan ciptakan kembali sisanya," kata dia.
Eksekutif itu bertugas di tentara Israel dari 1984-1987, di mana dia dilatih sebagai pilot dan bertugas di unit infanteri Golani.
Mashinsky telah mengumpulkan lebih dari US$1,5 miliar untuk berbagai bisnis yang menghasilkan lebih dari US$3 miliar ketika dia dan investor lain menguangkanny.
"Risiko terbesar adalah tidak mengambilnya," demikian bunyi halaman beranda.
Dalam ratusan wawancara, posting blog, dan streaming langsung sebagai wajah publik Celcius, Mashinsky berjanji kepada pelanggannya bahwa mereka akan menerima pengembalian tinggi jika mereka menyimpan aset digital di platformnya, dengan risiko minimal.
Baik Mashinsky maupun pengacaranya tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Mashinsky menyebut dirinya Robin Hood karena model bisns Celcius. Alih-alih mengambil fee dari nasabah kecil, Celcius membebankan biaya ke institusi besar.
Celsius menjanjikan investor akan memperoleh pengembalian hingga 17%, salah satu yang tertinggi di industri. "Kami mengambilnya dari orang kaya," gugatan itu mengutip ucapan Mashinsky.
Pada awal 2022, ia telah mengumpulkan US$20 miliar aset digital dari investor. Namun, perusahaan berjuang untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membayar hasil yang dijanjikan dan beralih ke investasi yang jauh lebih berisiko, menurut klaim tersebut.
Mashinsky tak pernah mengugkapkan bahwa Celcius defisit miliaran dolar bahkan setelah perusahaan mengajukan bangkrut. Saat memulai proses kebangkrutan, Celcius hanya memiliki aset senilai 1,75 miliar padahal masih berutang US$4,7 miliar ke nasabahnya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Misteri Kematian Beruntun 3 Juragan Kripto Harta Triliunan