
Dulu Sebut Racun Tikus, Bandar Kripto Curi Nama Warren Buffet

Jakarta, CNBC Indonesia - Berkshire Hathaway Inc yang dijalankan oleh miliarder Warren Buffett, memperingatkan kepada investor bahwa mereka tidak memiliki afiliasi dengan situs broker cryptocurrency yang menggunakan nama Berkshire Hathaway.
Situs web broker kripto tersebut mendeskripsikan dirinya sebagai pialang yang berbasis di Texas yang memberi investor kesempatan untuk mencapai pendapatan pasif sepenuhnya dari investasi dalam penambangan cryptocurrency.
Ini termasuk kesaksian pelanggan yang diakui dan mengatakan broker diatur di Amerika Serikat, Inggris, Siprus dan Afrika Selatan, menggunakan nama yang salah untuk dua regulator.
Format email yang digunakan juga berbeda dengan perusahaan Buffett, demikian dikutip dari Reuters, Senin (21/11/2022)
Buffett telah lama skeptis terhadap cryptocurrency, bahkan pada tahun 2018 menyebut Bitcoin sebagai "racun tikus kuadrat."
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan Buffett mengatakan telah mengetahui tentang situs web berkshirehathawaytx.com pada Jumat (18/11) sore waktu setempat.
"Entitas yang memiliki alamat web ini tidak memiliki afiliasi dengan Berkshire Hathaway Inc atau Ketua dan CEO-nya, Warren E. Buffett," kata Berkshire.
Buffett telah menjalankan Berkshire Hathaway Inc sejak 1965.
Konglomerat yang berbasis di Omaha, Nebraska memiliki beberapa lusin perusahaan termasuk kereta api BNSF dan perusahaan asuransi mobil Geico, dan pada 30 September memiliki saham lebih dari US$306 miliar.
Cryptocurrency telah berada di bawah pengawasan baru baru-baru ini. Apalagi saat investor crypto AS menggugat pendiri FTX Sam Bankman-Fried dan beberapa selebritas yang mempromosikan pertukarannya termasuk quarterback NFL Tom Brady dan komedian Larry David, mengklaim terlibat dalam praktik penipuan untuk menjual akun mata uang digital yang menghasilkan FTX.
FTX mengajukan kebangkrutan dan sedang menghadapi pengawasan dari otoritas AS di tengah laporan bahwa US$10 miliar aset pelanggan dialihkan dari FTX ke perusahaan perdagangan Bankman-Fried, Alameda Research.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Misteri Kematian Beruntun 3 Juragan Kripto Harta Triliunan