
Punya Supermarket, Bisnis Pengiriman Grab Nyaris Profit

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis pengiriman barang dan pesan antar makanan Grab nyaris mencatatkan profit dalam laporan kuartal III-2022. Salah satunya terjadi karena aksi korporasi Grab mengakuisisi supermarket.
Grab membukukan EBITDA disesuaikan sebesar US$161 juta pada Q3 2022. Angka berubah 24% dari kerugian EBITDA yang disesuaikan sebesar US$212 juta pada periode sebelumnya tahun lalu, dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (18/11/2022).
Bisnis pengirimannya melonjak 75 persen lebih tinggi dari ekspektasi, Grab mengatakan salah satunya karena kontribusi Jaya Grocer. Januari lalu perusahaan itu mengakuisisi saham mayoritas dari jaringan supermarket Malaysia itu untuk mempercepat ekspansinya dalam layanan pengiriman bahan makanan.
Grab diketahui juga telah melakukan kemitraan serta investasi strategis dengan PT Trans Retail. Induk perusahaan Transmart tersebut merupakan bagian dari grup CT Corp serta raksasa hypermarket terbesar di Indonesia.
Dalam laporan yang sama, pengiriman makanan dilaporkan positif dengan EBITDA yang disesuaikan pada kuartal ketiga. Capaian tersebut dua kuartal lebih cepat dari panduan sebelumnya.
"Kami mencapai titik impas pengiriman makanan dan pengiriman keseluruhan EBITDA yang disesuaikan sebelum panduan sementara mempersempit kerugian untuk periode itu secara signifikan. Kami mencapai ini dengan tetap fokus pada struktur biaya serta insentif kami," jelas salah satu pendiri dan CEO Grab, Anthony Tan dalam pernyataannya.
Sementara itu, rata-rata mitra pengemudi aktif bulanan Grab pada kuartal ini mencapai 80% dari level pra-Covid-19. Insentif juga menurun menjadi 9,4% dari GMV berbanding dengan 11,4% untuk periode serupa tahun lalu serta 10,4% pada kuartal sebelumnya.
Grab menaikkan perkiraan setahun penuh dengan pendapatan antara US$1,32 miliar dan US$1,35 miliar. Ini naik dari perkiraan sebelumnya US$1,25 miliar menjadi US$1.30 miliar.
(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri