Ngeri, Lubang Hitam 'Tetangga' Bumi Bisa Telan 10 Matahari

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
14 November 2022 08:35
REFILE - CORRECTING SPELLING The first ever photo of a black hole, taken using a global network of telescopes, conducted by the Event Horizon Telescope (EHT) project, to gain insight into celestial objects with gravitational fields so strong that no matter or light can escape, is shown in this handout released April 10, 2019.  Event Horizon Telescope (EHT)/National Science Foundation/Handout via REUTERS
Foto: Black Hole (Event Horizon Telescope (EHT)/National Science Foundation/Handout via REUTERS )

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah lubang hitam dekat Bumi berhasil ditemukan. Bahkan karena cukup dekat, para peneliti menganggapnya berada 'di halaman belakang kosmik kita'.

Lubang hitam itu bernama Gaia BH1, dengan jarak 1.566 tahun cahaya di konstelasi Ophiuchus dan kira-kira 10 kali lebih besar dari Matahari, dikutip dari Live Science, Senin (14/11/2022).

Gaia BH1 merupakan bagian dari sistem biner dengan bintang mirip Matahari, serta mengorbit seperti Bumi. Berdasarkan penjelasan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society pada 4 November lalu, sistem tersebut merupakan yang pertama dalam jenisnya yang pernah diamati di Bima Sakti.

"Meski ada banyak klaim yang mendeteksi sistem ini, hampir semua temuan disangkal," kata pemimpin penulis dan astrofisikawan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonia di Massachusetts dan Institut Astronomi Max Planck Jerman, Kareen El-Badry.

"Ini merupakan deteksi jelas pertama dari bintang seperti Matahari di orbit luas di sekitar lubang hitam dengan massa bintang di galaksi kita".

Untuk dapat menemukan lubang hitam terdekat, para peneliti menggunakan pesawat antariksa Gaia dari Badan Antariksa Eropa. Lembaga tersebut telah memetakan posisi dan pergerakan sekitar 2 miliar bintang di Bima Sakti.

Dengan menggunakan data Gaia, para peneliti berhasil menemukan satu bintang dengan ciri gelombang yang berbeda. Mereka memperkirakan gelombang itu berasal dari gravitasi lubang hitam yang tidak terlihat.

Untuk memastikannya, para ilmuwan menggunakan teleskop berbasis darat seperti Magellan Clay dan MPG/ESO di CHile serta Gemini North dan Keck 1 yang berada di Hawaii. Hasilnya memang objek raksasa tidak terlihat yang menarik bintang.

"Pengamatan lanjtan Gemini mengonfirmasi jika biner mengandung bintang normal dan setidaknya satu lubang hitam tidak aktif," jelasnya.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor, Astronom Temukan Lubang Hitam yang Siap 'Telan' Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular