Pecat CEO Twitter, Elon Musk Harus Kasih Pesangon Gede
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari pertama jadi pemilik Twitter Elon Musk dilaporkan memecat kemudian mengusir CEO Parag Agrawal dari markas Twitter. Setelah dipecat, Agrawal dikabarkan bisa dapat pesangon US$42 juta atau Rp 651 miliar.
Menurut firma riset Equilar, Agrawal bisa mendapatkan uang tersebut jika diberhentikan dalam waktu 12 bulan setelah perubahan kendali di perusahaan, dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2022).
Equilar memperkirakan jumlah tersebut mencakup gaji pokok Agrawal dalam satu tahun ditambah periode vesting yang dipercepat dari semua ekuitas. Ini berdasarkan harga penawaran Musk sebesar US$54,20 per saham serta ketentuan dalam pernyataan proxy Twitter baru-baru ini.
Reuters melaporkan seorang perwakilan Twitter menolak mengomentari perkiraan Equilar itu.
Agrawal baru menduduki kursi CEO sejak November 2021 dan menggantikan posisi pendiri Twitter Jack Dorsey. Total kompensasinya tahun 2021 sebesar US$30,4 juta menurut proxy Twitter, sebagian besar dalam penghargaan saham.
Dia telah bekerja di raksasa jejaring sosial itu sejak Oktober 2011 dan berfokus pada produk iklan serta menerima gelar pertama Insinyur Terhormat.
Berikutnya dia menjadi Chief Technology Officer Twitter sekitar 2017. Saat itu dia mengatasi masalah tingkat tinggi seperti masalah keamanan password skala besar, dikutip dari The Verge.
Pemecatan Agrawal serta dua orang lainnya yakni Chief Financial Officer Ned Segal, dan Kepala Kebijakan dan Legal Vijaya Gadde dilakukan Musk setelah resmi membeli Twitter. Miliarder dan bos SpaceX itu menuding ketiganya memberikan data yang menyesatkan soal jumlah pengguna dan akun palsu di Twitter.
Baik Agrawal dan Segal kabarnya berada di kantor Twitter di San Fransisco Amerika Serikat (AS) saat kesepakatan akuisisi senilai US$44 miliar terjadi. Setelah itu, keduanya dikawal keluar dari gedung.
Sebenarnya pemecatan Agrawal oleh Musk telah terbaca sejak beberapa waktu lalu. CNBC Internasional menuliskan Musk kemungkinan akan memecat beberapa bos perusahaan, termasuk Agrawal.