Badai PHK, Investor Masih Rajin Kasih Duit Startup RI

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
27 October 2022 13:40
infografis Mengenal Istilah dan 4 startup unicorn RI
Foto: infografis/infografis Mengenal Istilah dan 4 startup unicorn RI/Aristya RAhadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan badai PHK sedang melanda startup, baik secara global maupun di Indonesia. Namun, menurut laporan terbaru dari Google, Temasek dan Bain & Company, investor masih rajin mengguyur startup di Indonesia dengan modal.

Sepanjang paruh pertama 2022, tercatat ada 302 kesepakatan pendanaan ke startup asal Indonesia. Jumlah ini lebih banyak dari 300 kesepakatan yang terjadi selama semester pertama 2021.

Namun, nilai pendanaan yang dikucurkan oleh investor ke startup RI pada periode yang sama menyusut dari US$5 miliar ke US$3 miliar.

Fenomena ini, menurut laporan Google, menggambarkan perubahan persepsi investor. Jika sebelumnya pertumbuhan adalah daya tarik utama, kini investor mencari startup yang punya potensi profit lebih besar.

Selain itu, nilai kesepakatan pendanaan makin kecil karena valuasi perusahaan yang sudah ada di tahap pertumbuhan lanjut dinilai berlebihan.

Industri yang paling banyak mendapat guyuran dana dari investor adalah layanan keuangan digital.

Startup di bidang itu mendapat 44% dari total pendanaan investor dengan mengumpulkan US$1,5 miliar di paruh pertama 2022. Dengan fokus utama aliran dana investasi pada pembayaran B2B dan layanan pinjaman.

Layanan keuangan digital akan mempertahankan momentum menuju 2025, dengan pertumbuhan pembayaran digital mencapai belasan persen dan platform investasi meningkat menjadi 75% CAGR.

Selanjutnya, industri yang mendapat aliran dana terbanyak kedua yakni e-commerce, Kemudian ada transportasi online, media digital, situs perjalanan dan lainnya.

Persepsi investor

Meski demikian, dalam laporan bertajuk e-Conomy SEA 2022 itu, sebagian besar venture capital (VC) mengakui bahwa ada penurunan valuasi startup yang signifikan pada 2022. Hanya sebagian kecil yang dinilai masih bisa mengalami pemulihan dalam waktu dekat.

"3 dari 4 investor melihat valuasi turun setidaknya 10%-30% pada tahun 2022," tulis laporan tersebut, dikutip Kamis (27/10/2022).

Sementara itu, 1 dari 2 investor memperkirakan valuasi bakal terus merosot setelah 2022. Jumlah investor yang percaya valuasi startup bisa kembali ke level 2021, dalam 1-2 tahun ke depan, sangat sedikit. Kurang dari 25% dari investor yang diwawancari untuk laporan Google setuju dengan hipotesis tersebut.

"Kami melihat bakal ada penyusutan valuasi lebih lanjut pada 2023, dan lebih banyak down round [pendanaan di valuasi yang lebih rendah dari tahap pendanaan sebelumnya]," kata salah satu VC yang diwawacarai untuk laporan e-Conomy SEA 2022.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup Digital Indonesia Cetak Kuadriliun Rupiah, Nolnya 15

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular