
Startup Digital Indonesia Cetak Kuadriliun Rupiah, Nolnya 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat tahun ini, bahkan mencapai US$77 miliar atau sekitar Rp 1,2 kuadriliun dalam nilai total transaksi yang dilakukan.
Dalam laporan baru oleh Google, Temasek dan Bain & Company, menyebut, untuk GMV naik 22% YoY, dibanding tahun sebelumnya yang ada di angka US$ 63 miliar.
Sementara menurut laporan, pada 2025, ekonomi digital RI dapat menyentuh angka US$130 miliar, dengan industri e-commerce sebagai pendorong utama.
Di satu sisi pada ekonomi digital tingkat Asia Tenggara (SEA), tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan dengan perkiraan mencapai US$200 miliar.
Hal ini sejalan dengan pertumbuhan adopsi digital di Asia Tenggara yang kian masif. Laporan ini mengungkap ada 100 juta pengguna internet tambahan telah online dalam tiga tahun terakhir.
Selain itu, e-commerce tengah mendekati adopsi penuh di antara pengguna digital di perkotaan Asia Tenggara.
Sedangkan adopsi e-groceries, video-on-demand, dan musik sesuai permintaan sangat minim karena konsumen kembali ke kebiasaan mereka sebelum pandemi.
Dengan adopsi digital yang makin matang, pemahaman perilaku penggunaan di seluruh segmen konsumen diperlukan untuk membuka ruang tambahan untuk pertumbuhan.
Mayoritas pemain digital sedang mengubah arah prioritas dari akuisisi pelanggan baru, menjadi keterlibatan yang lebih dalam dengan pelanggan yang sudah ada.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Badai PHK, Investor Masih Rajin Kasih Duit Startup RI