Tech Babak Belur: Meta Rugi Besar Bakar Duit Demi Metaverse

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Meta ambruk 19% setelah induk usaha Facebook, Instagram, dan Whatsapp tersebut merilis laporan dan proyeksi finansial yang suram.
Pendapatan Meta merosot 4% pada Q3 2022 sebagai imbas dari penurunan pendapatan dari iklan online akibat kebijakan privasi Apple dan tekanan dari pesaing utama mereka, TikTok.
Di sisi lain, pengeluaran Meta justru melonjak 19% sehingga laba operasi perusahaan merosot 46%.
Sumber dari lonjakan pengeluaran Meta adalah Reality Labs, divisi yang bertanggung jawab atas pengembangan metaverse. Pendapatan Reality Labs terpangkas hingga tinggal separuh tahun lalu menjadi US$285 juta, dengan kerugian yang melebar dari US$2,63 miliar menjadi US$3,67 miliar.
Dalam 9 bulan terakhir, kerugian dari Reality Labs sudah melampaui US$9,4 miliar. "Kami sudah memperkirakan kerugian operasional Reality Labs akan naik signifikan pada 2023. Setelah 2023, kami berharap bisa mengelola investasi di Reality Labs untuk mencapai sasaran laba operasional perusahaan di jangka panjang," kata juru bicara Meta.
Tekanan kinerja finansial mendorong Meta untuk memperketat pengeluaran perusahaan untuk gaji pegawai. Perusahaan yang dipimpin oleh CEO Mark Zuckerberg ini menyatakan berencana "menahan ukuran sejumlah tim, mengurangi divisi lain, dan hanya menambah pegawai di divisi prioritas tertinggi."
Laporan keuangan Meta adalah sinyal goncangan di pasar iklan online, terutama setelah Apple mengubah kebijakan privasi pada 2021. Kebijakan privasi Apple untuk iOS, sistem operasi iPhone dan iPad, menyulitkan perusahaan yang bergantung pada iklan digital untuk "memanen" data secara efektif.
Selain itu, pasar iklan online juga terdampak oleh ketakutan atas resesi yang membuat daya beli konsumen merosot.
[Gambas:Video CNBC]
Ditinggal Bosnya, Bagaimana Nasib Meta?
(dem)