
Rentetan Serangan Bos Telegram ke WhatsApp, Buat Apa?

Terbaru, Durov menyerang WhatsApp dengan mengatakan HP pengguna WhatsApp dapat disusupi oleh hacker. Menurutnya ini terlihat saat masalah keamanan yang diungkap WhatsApp pekan lalu, di mana peretas dapat mengontrol ponsel dengan mengirimi video berbahaya atau memulai video call.
Masalah itu, dia mengatakan tak bisa diselesaikan hanya dengan memperbarui WhatsApp ke versi terbarunya. "Anda mungkin berpikir 'Ya tetapi jika saya memperbaru WhatsApp ke versi terbaru, saya aman kan?' Tidak terlalu," ungkapnya.
Dia menekankan unggahannya bukan untuk mengajak orang beralih ke Telegram. Namun adalah agar orang-orang menjauhi WhatsApp, yang disebutnya sebagai alat pengawas selama 13 tahun terakhir.
"Anda bisa menggunakan aplikasi perpesanan apapun yang Anda suka, namun jauhi WhatsApp, setelah menjadi alat pengawasan selama 13 tahun," jelasnya.
Namun klaim ini dibantah oleh Head of WhatsApp, Wil Cathcart. Dia mengatakan tak percaya klaim itu dan merasa cukup sedih dengan caranya yang dikatakan dengan menggunakan disinformasi untuk meningkatkan pertumbuhan.
"Saya juga tidak percaya sedetik pun Pavel membuat klaim ini tidak ada minat mengembangkan aplikasinya. Sangat sedih melihat Telegram mencoba dan menggunakan disinformasi sebagai taktik untuk meningkatkan pertumbuhan," jelasnya, dari akun Twitternya.
Cathcart memastikan dirinya juga tidak akan menggunakan Telegram. Sebab platform itu tak menggunakan end-to-end encryption seperti WhatsApp.
Sebagai informasi, end-to-end encryption adalah sistem yang membuat pesan tidak bisa dilihat orang banyak termasuk platformnya. Namun hanya bisa dilihat oleh penerima dan pengirim pesan.
Tanpa end-to-end encryption, dia mengatakan Telegram memegang salinan pesan penggunanya. Hal itulah yang membuatnya sangat khawatir.
"Saya tidak akan menggunakan Telegran untuk hal pribadi. Tidak seperti WhatsApp, Telegram tidak punya end-to-end encryption dan tidak ada cara untuk mengaktifkannya untuk grup," tulis Cathcart.
(npb/roy)[Gambas:Video CNBC]