Yandex Browser 'Made in Rusia' Disebut Tidak Aman, Benarkah?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
28 September 2022 08:50
MUNICH, GERMANY - SEPTEMBER 06:  In this photo illustration Google's Chrome browser shortcut, Google Inc.'s new Web browser, is displayed next to Mozilla Firefox shortcut and Microsoft's Internet Explorer browser shortcut, on an laptop.   (Photo Illustration by Alexander Hassenstein/Getty Images)
Foto: Getty Images/Alexander Hassenstein

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada beberapa mesin pencarian atau browser yang ada di dunia yang bisa digunakan, salah satunya Yandex.

Yandex merupakan perusahaan berbasis di Rusia yang menyediakan layanan mesin pencari atau search engine dan disebut sebagai Google-nya Rusia.

Browser tersebut menjadi mesin pencari yang paling banyak digunakan di Rusia dengan lebih dari 50% pangsa pasar.

Selain penawaran pencarian mereka, Yandex juga menawarkan layanan lain yang mirip dengan Google termasuk email, penyimpanan cloud, dan peta.

Namun di satu sisi, Yandex Browser menempati urutan pertama sebagai browser paling tidak aman menurut survei yang dilakukan oleh situs ExpressVPN, dikutip Rabu (28/9/2022)

Sebaliknya, Brave, Tor Browser, dan Mozilla Firefox menjadi browser yang paling aman untuk digunakan.

Sebuah studi yang dirilis oleh Trinity College Dublin pada awal 2020 menempatkan Yandex sebagai salah satu browser dengan peringkat terendah untuk privasi pengguna.

Bersamaan dengan Microsoft Edge, ditemukan bahwa Yandex memiliki masalah dengan berbagi data, khususnya bahwa ia mengirimkan pengidentifikasi persisten yang dapat digunakan untuk menautkan permintaan ke server back end.

Itu juga telah ditemukan untuk mengirimkan pengidentifikasi perangkat keras hash ke server ujung belakang selain menelusuri data melalui fungsi pelengkapan otomatis pencarian.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Sasaran Sanksi Eropa, CEO Yandex Pilih Resign

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular