Aplikasi Investasi Multi-Aset Tumbuhkan Minat Investor Ritel!

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
27 September 2022 09:00
Aplikasi Investasi Multi-Aset Tumbuhkan Minat Investor Ritel! Baca Riset Pluang-Celios
Foto: Dok Pluang

Jakarta, CNBC Indonesia - Pluang bersama lembaga riset Center for Economic and Law Studies (CELIOS) meluncurkan studi berjudul "Dampak Aplikasi Multi-Aset Terhadap Pertumbuhan Investor Ritel". Studi ini menjadi kajian pertama dalam sektor investasi ritel yang berfokus pada tren investasi ritel dan aplikasi multi-aset.

Secara spesifik, studi ini bertujuan untuk memberi gambaran sektor investasi ritel di Indonesia, perilaku dan kebutuhan investor ritel, serta dampak dari kehadiran aplikasi multi-aset bagi investor ritel maupun pertumbuhan ekonomi nasional dengan menggunakan 3.530 responden survei di seluruh Indonesia.

Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan sosok women-tech startup tanah air, berharap bahwa studi ini dapat menjadi pelopor kajian pada sektor investasi ritel di Indonesia.

"Dengan inovasi teknologi di sektor keuangan digital, studi tentang sektor investasi ritel ini diharapkan dapat membuka banyak ruang untuk membangun ekosistem keuangan digital yang kondusif. Studi ini menjadi salah satu inisiatif Pluang untuk menyediakan referensi yang bisa menjadi dasar pembuatan kebijakan yang mendorong percepatan sektor keuangan digital di Indonesia", ujar Claudia dalam keterangan tertulis, Kamis (22/9/2022).

Seperti diketahui, kehadiran aplikasi investasi multi-aset yang mengintegrasikan beberapa pilihan instrumen investasi dalam satu aplikasi memudahkan investor untuk memperluas portofolio, mengawasi asetnya, dan membantu perencanaan untuk tujuan jangka panjang.

Alhasil, dari studi tersebut, disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa keberadaan platform investasi, seperti aplikasi investasi multi-aset, berdampak positif terhadap pendapatan investor ritel serta pertumbuhan ekonomi.

Di platform investasi multi-aset, para investor juga berkeinginan untuk menambah instrumen investasi hingga ke 2-3 kelas aset. Mayoritas diantaranya juga tertarik mempelajari produk investasi lain dalam aplikasi investasi multi-aset, dengan banyak responden berinvestasi untuk meningkatkan pendapatan pasif dan tujuan investasi jangka panjang, seperti mempersiapkan dana darurat, dana pensiun dan dana pendidikan anak.

Hal tersebut disebabkan karena banyaknya penawaran produk di aplikasi investasi multi-aset dapat mendorong diversifikasi portofolio serta peningkatan literasi terkait berbagai macam produk investasi.

Studi ini juga menemukan bahwa investasi tidak lagi terbatas pada investor bermodal besar, namun dapat dimulai dengan modal yang terjangkau. Tercatat, sebanyak 61% responden mengalokasikan kurang dari 1 juta rupiah dari pendapatan bulanannya untuk berinvestasi.

Responden studi juga memiliki preferensi tinggi untuk memilih influencer keuangan di media sosial atau fin-fluencer sebagai sumber informasi investasi yang dapat dipercaya. Studi ini merekomendasikan adanya pengembangan kapasitas untuk influencer keuangan agar dapat memberikan literasi finansial yang valid & edukatif.

Tidak lupa, sebagai salah satu jajaran pendiri startup perempuan inspiratif Indonesia yang selalu gigih dalam menyuarakan inklusi finansial, Claudia, menambahkan bahwa studi dampak aplikasi investasi multi-aset ini merupakan komitmen Pluang untuk meningkatkan cakupan literasi dan inklusi finansial serta mengakselerasi pertumbuhan ekosistem inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) di Indonesia.

Sebagai informasi, acara peluncuran studi CELIOS merupakan inisiatif Pluang yang juga sebagai anggota Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan Badan Pengembangan Keuangan Digital (BPKD) Kadin Indonesia. Pihak AFTECH yang juga hadir pada peluncuran studi ini berharap Studi CELIOS bersama Pluang dapat memberikan landasan untuk membuat pengukuran kesuksesan layanan keuangan digital.

Di peluncuran studi Pluang bersama CELIOS, hadir juga pemangku kepentingan terkait di sektor keuangan digital seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bappebti, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, dan Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI).


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pluang Ajak Masyarakat Optimistis Capai Impian Finansial

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular