Deretan Aplikasi Ojek Online yang Bangkrut di RI, Ada Banyak!

Tech - tfa, CNBC Indonesia
17 September 2022 09:00
FILE PHOTO: The logo of Uber is seen on an iPad, during a news conference to announce Uber resumes ride-hailing service, in Taipei, Taiwan April 13, 2017. REUTERS/Tyrone Siu/File Photo Foto: REUTERS/Tyrone Siu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal kemunculannya, pasar ride hailing di Indonesia penuh dengan banyak pemain, salah satunya Gojek dan Grab yang mendominasi hingga saat ini.

Namun tak sedikit juga perusahaan sejenis yang cepat gulung tikar. Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Christiansen Wagey mengatakan sejak beberapa tahun terakhir, ada lebih dari 10 ojek online dan taksi online gulung tikar.

Menurutnya, ketidakmampuan mereka untuk menguasai pasar menjadi penyebab mereka gulung tikar.

Para penantang Grab dan Gojek ini kalah bersaing karena kedua perusahaan ini menerapkan aksi bakar duit melalui diskon tarif dalam jangka waktu lama.

Berikut para pemain dalam transportasi online yang kemudian satu per satu tak terdengar lagi namanya:

1. Call Jack

Calljack merupakan aplikasi ride hailing lokal asal Yogyakarta. Layanan mereka sama dengan Gojek/Grab, dengan dua opsi layanan Calljack dan O'Jack. Sayangnya nama mereka hilang bak ditelan bumi.

2. Ojekkoe

Ojekkoe sempat memiliki 500 orang mitra pengemudi, sebelum akhirnya tidak aktif. Padahal Ojekkoe menjadi ride hailing yang dirilis sebagai bagian dari tugas akhir pendirinya, Katon Muchtar, di mana layanan mereka hanya memungut biaya minim Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang.

3. Topjek  

Saat rilis, TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo, dengan fitur unggulan chatroom, yang kala itu belum ada di aplikasi milik Gojek dan Grab. Mereka juga membatasi pengemudi hingga 10.000 driver dengan seleksi ketat. Meski terlihat menjanjikan, nyatanya Topjek tidak bisa bertahan.

4. Uber

Uber angkat kaki dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada 2018. Sejak itu mereka menjual seluruh bisnis kepada Grab, sehingga mitra pengemudi Uber banyak yang berpindah ke platform Grab atau bahkan Gojek.

5. LadyJek

LadyJek menjadi salah satu ride hailing yang sempat menggemparkan menjadi ojek online dengan pengemudi wanita untuk kaum wanita. Dengan hampir 3.300 pengemudi, LadyJek terlihat sukses saat itu. Namun akibat keterbatasan modal, mereka juga harus gulung tikar.

6. Blujek

Saingan terbesar Gojek dan Grab ini juga gulung tikar. Berbeda dengan kedua ride hailing tersebut, Blujek mengenakan warna biru dan memiliki armada cukup besar saat itu.

7. OjekArgo

OjekArgo sudah tidak aktif sejak 2017. Berbeda dengan aplikasi lain, dahulu pelanggan yang membutuhkan layanan ride hailing ini hanya perlu instal aplikasi dan tidak perlu mendaftarkan diri atau membuat akun di aplikasinya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pertama Dalam Sejarah, Ada Catatan Hijau di Lapkeu Uber


(tfa/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading