10 Negara Ini Jadi Tempat Favorit Hacker Lakukan Serangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus kejahatan di dunia maya makin lama terus bertambah. Banyak orang hingga perusahaan yang mengumpulkan data yang menjadi korban dari kebocoran data tersebut.

Surfshark melaporkan terkait kejahatan dunia maya dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi seluruh dunia. Perusahaan itu menggunakan informasi dari FBI tahun 2015 hingga 2021 untuk menentukan tingkat dan kepadatan kejahatan secara online di seluruh dunia.

Pilihan Redaksi Bjorka Bobol Data RI, Jokowi Beri Menkominfo Tugas Khusus Menebak Sosok di Balik Akun Hacker Bjorka, Benarkah Orang RI? Hacker Indonesia Paling Ditakuti, Bobol KPU Hingga Satelit

Kepadatan ini, didefinisikan Surfshark sebagai jumlah korban kejahatan siber per 1 juta pengguna internet. Dalam laporan tersebut, Inggris menjadi yang pertama dengan 4.783 korban per 1 juta pengguna dan mengalahkan Amerika Serikat (AS) pada peringkat kedua 1.494 per 1 juta pengguna internet.

Melengkapi lima besar ada Kanada, Australia, dan Yunani. Sementara itu dalam 10 besar laporan tersebut tidak ditemukan negara Asia.

Selain itu laporan juga menyebutkan soal kejahatan terbanyak di internet. Tahun 2021, setengah dari jumlah total korban karena penipuan phishing.

10 Negara Sasaran Empuk Hacker

Berikut ini daftar negara tertinggi dalam laporan tersebut dikutip PCMag, Selasa (13/9/2022):

1. Inggris 4.783 korban/1 juta internet pengguna 2021
2. Amerika Serikat (AS) 1.494 korban/1 juta internet pengguna 2021
3. Kanada 174 korban/1 juta internet pengguna 2021
4. Australia 102 korban/1 juta internet pengguna 2021
5. Yunani 72 korban/1 juta internet pengguna 2021
6. Afrika Selatan 52 korban/1 juta internet pengguna 2021
7. Belanda 41 korban/1 juta internet pengguna 2021
8. Prancis 33 korban/1 juta internet pengguna 2021
9. Jerman 18 korban/1 juta internet pengguna 2021
10. Meksiko 16 korban/1 juta internet pengguna 2021

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Hacker yang Bobol Data RI Ga Canggih, Caranya Juga Simpel

(npb)