Bangga! RI Kenalkan PeduliLindungi di Pertemuan DEWG & DEMM
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting dan Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) G20 dimanfaatkan pemerintah RI untuk memperkenalkan transformasi aplikasi PeduliLindungi.
Tim Komunikasi Pusdatin DTO Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aulia Rifqiandono mengatakan bahwa PeduliLindungi diperkenalkan di dua event tersebut karena aplikasi ini segera bertransformasi sebagai citizen health app di Indonesia.
"Lewat DEWG dan DEMM diharapkan aplikasi PeduliLindungi semakin dikenal dunia, apalagi seluruh delegasi yang hadir di event-event G20 termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 mendatang wajib mengunduh dan menggunakan aplikasi itu," ujarnya dikutip dari siaran resmi, Kamis (1/9/2022).
Guna mendukung sebagai citizen health app, PeduliLindungi juga akan menambahkan fitur-fitur baru di antaranya resume kesehatan sesuai dengan persetujuan termasuk riwayat vaksin baik di dalam maupun luar negeri agar warga negara asing (WNA) makin mudah menggunakannya.
Menurut Aulia, transformasi menjadi penting karena aplikasi PeduliLindungi akan dirancang siap menghadapi setiap potensi wabah pandemi yang mungkin terjadi di masa depan selain COVID-19.
Sebelumnya Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, dalam rapat koordinasi KTT G20 di Bali, Selasa (30/8) mengungkapkan Kemenkes juga akan memaksimalkan pelayanan bidang kesehatan, seperti menyiapkan PeduliLindungi dalam 13 bahasa.
Dante mengatakan, penyiapan PeduliLindungi dalam 13 bahasa merupakan upaya Kemenkes dalam memastikan para tamu presidensi G20 mendapatkan pelayanan kesehatan yang berstandar paling maksimal.
"Untuk PeduliLindungi sudah tersedia dalam 9 bahasa, akan ditambah lagi 4 bahasa sehingga bisa dilakukan di masing-masing negara," jelasnya.
9 bahasa tersebut antara lain bahasa Indonesia, Inggris, Cina, Prancis, Jepang, Rusia, Arab, Korea, dan Spanyol. Sedangkan 4 bahasa yang sedang diproses mencakup Portugis, Jerman, Italia, dan Turki.
(rah/rah)