
Ini Daftar Startup Incaran Menteri Raja Salman, Ada Umrah?

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Pemerintah Arab Saudi membentuk dana investasi patungan (joint fund) untuk mendanai startup Indonesia. Menteri Raja Salman mengungkapkan vertikal startup yang menjadi fokus utama negara tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informasi Teknologi Arab Saudi Abdullah bin Amer Alswaha memaparkan lima bidang bisnis yang menjadi fokus Arab Saudi dalam berinvestasi di ekosistem startup Indonesia. Pertama, adalah umrah dan haji.
"Paling awal, adalah yang paling jelas (low hanging fruit), yang dua negara punya keunggulan komparatif masing-masing," katanya, Jumat (2/9/2022).
Dia mengaku banyak mendengar tentang maraknya penipuan di industri perjalanan umrah. Dalam perjalanan haji, lanjutnya, juga bisa didigitalisasi di berbagai bidang mulai dari travel, kesehatan, logistik, hingga e-commerce.
Perusahaan rintisan yang mencari solusi teknologi untuk industri haji dan umrah tidak hanya berpotensi mendulang profit, jelas Abdullah, tetapi juga memiliki tujuan yang mulia. "Bayangkan potensi, smart and connected haji dan umrah."
Kedua, adalah logistik. Menurut Abdullah, tantangan logistik di Indonesia yang menyita 20%-30% dari produk domestik bruto sangat berat.
Jika ada startup yang mampu memecahkan permasalahan di Indonesia, model yang sama berpotensi diterapkan di wilayah mana pun termasuk di Arab Saudi yang berbatasan dengan Laut Merah, tempat 10% dari perdagangan global lalu lalang.
Ketiga dan keempat, adalah teknologi kesehatan (healthtech) dan teknologi pendidikan (ed-tech). Abdullah menjelaskan kedua bidang ini cenderung tanpa batas. Dia mencontohkan salah satu startup pendidikan Arab Saudi yang produknya ternyata banyak diakses dari Afrika.
Kelima, adalah inklusi finansial. Keberhasilan Indonesia menarik lebih banyak orang untuk mengakses layanan finansial, termasuk perempuan dan penduduk di area terpencil menarik perhatian Abdullah. "Jika joint fund sudah ada besok, ini lima area kunci."
Komitmen pembentukan dana investasi patungan (joint fund) antara Arab Saudi dan Indonesia adalah bagian dari nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Ketua Yayasan Nexticorn Rudiantara dengan perwakilan dari Center for Digital Entrepreneurship Arab Saudi.
Dana investasi tersebut, jelasnya, dialokasikan untuk mendanai startup RI yang valuasinya sudah melampaui US$1 miliar (unicorn) atau mendekati US$1 miliar (soonicorn). Pendanaan ini, salah satunya, dikucurkan untuk mendorong perusahaan teknologi Indonesia menjadi perusahaan multinasional dengan berekspansi ke pasar Timur Tengah.
"Nanti dikembangkannya tidak hanya untuk pasar Indonesia saja, tetapi pasar Arab Saudi yang kemudian menjadi hub untuk MENA (Timur Tengah dan Afrika Utara)," kata Rudiantara.
(dem) Next Article 150 Investor Startup Global Kumpul di Bali, Ada Apa?