Gejala Covid ini Bisa Tahan Berbulan-bulan Usai Negatif

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 08/09/2022 07:45 WIB
Foto: Kasus infeksi Covid-19 di Australia kembali melonjak, dengan ratusan ribu orang dilaporkan terinfeksi virus tersebut tiap minggunya. Otoritas kini telah meminta pengusaha untuk mengizinkan para pekerja kembali bekerja dari rumah (WFH) dan menggunakan masker untuk menekan angka penularan. (Getty Images/Lisa Maree Williams)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pasien Covid-19 ternyata masih merasakan beberapa gejala meski telah sembuh. Ini disebut Long Covid yang dikatakan terjadi 8-12 minggu usai negatif corona, menurut National Institute for Health and Care Excellence.

Long Covid memang masih membuat mereka yang mengalaminya kembali bisa beraktivitas. Namun professor King's College London, Tom Spector mengatakan tidak bisa kembali ke performa lamanya atau tidak maksimal.

Studi dari Amerika Serikat (AS) mengungkapkan 1 dari 5 orang dewasa penyintas Covid-19 masih menunjukkan gejala infeksi. Kondisi ini bertahan dalam waktu tiga bulan bahkan lebih sejak virus menginfeksi tubuh.


Pasien Long Covid merasakan beberapa gejala seperti kelelahan, detak jantung cepat, sesak napas, kesulitan konsentrasi nyeri kronis, kelainan sensorik, dan kelemahan otot. Dilaporkan gejala bertahan dalam waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah pemulihan dari infeksi awal.

Sementara itu menurut laporan Zoe Covid Study, berikut gejala Long Covid:

1. Kelelahan ekstrim

2. Sesak napas

3. Nyeri dada atau sesak

4. Masalah dengan memori dan konsentrasi (brain fog/kabut otak)

5. Sulit tidur (insomnia)

6. Palpitasi jantung atau jantung berdetak cepat

7. Pusing

8. Kesemutan

9. Nyeri sendi

10. Depresi dan merasa cemas

11. Tinnitus (telinga berdenging), sakit telinga

12. Merasa tidak enak badan (diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan)

13. Perubahan indera penciuman atau perasa

14. Muncul ruam kulit


(roy/roy)