Data Registrasi SIM Card Diduga Bocor, Ini Kata Telkomsel

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
01 September 2022 17:12
Ilustrasi logo Telkomsel
Foto: Ilustrasi logo Telkomsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada dugaan kebocoran data registrasi SIM Card milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Informasi ini beredar di media sosial dan disebutkan ada 1,3 miliar data yang terdampak kejadian ini.

Menurut tangkapan layar yang didapatkan CNBC Indonesia, data tersebut diklaim sebagai registrasi sim card nomor ponsel Indonesia. Data yang disajikan antara lain NIK dan juga nomor ponsel dengan besaran data mencapai 87 GB.

Telkomsel pun selaku operator sudah membuka suara terkait kabar ini.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan awal dari internal perusahaan, pihaknya mematikan bahwa data yang diperjualbelikan bukan berasal dari sistem yang dikelola Telkomsel.

"Telkomsel memastikan dan menjamin hingga saat ini data pelanggan yang tersimpan dalam sistem Telkomsel tetap aman dan terjaga kerahasiaannya," ujar Saki dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).

Ia mengatakan secara konsisten telah menjalankan operasional sistem perlindungan dan keamanan data pelanggan dengan prosedur standard operasional tersertifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di industri telekomunikasi di Indonesia.

"Kami siap melakukan koordinasi langsung dengan seluruh pihak terkait guna memastikan tindak lanjut bersama dalam penanganan isu tersebut, sesuai aturan yang berlaku," kata dia.

Sementara itu, pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menyatakan data nomor ponsel yang ada di dalam tangkapan layar tersebut valid. Dia menjelaskan sudah dilakukan pengecekan ke beberapa nomor.

"Data registrasi SIM-nya valid, nomornya valid dan sudah di crosscheck ke beberapa nomor," kata Alfons kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/9/2022).

Dia menjelaskan data yang disajikan di dalamnya hanya ada NIK dan nomor ponsel. Sementara untuk program registrasi SIM Card yang dilakukan Kementerian Kominfo beberapa waktu lalu memerlukan data Kartu Keluarga (KK).

"Kalau dari datanya benar. Itu datanya NIK dan data telepon. Tetapi kalau registrasi sim card, NIK dan KK, di situ tidak ada. Itu yang harus dicari, institusi mana yang menyimpan tanpa NIK-KK." terang Alfons.

Sedangkan pihak Kominfo mengatakan bahwa penelusuran institusi tersebut diklaim bahwa data bukan dari Kementerian tersebut.

Kominfo menyebutkan telah melakukan penelusuran internal. Dari situ diketahui pihaknya tidak memiliki aplikasi menampung data registrasi prabayar dan pascabayar.

"Berdasarkan pengamatan atas penggalan data yang disebarkan oleh akun Bjorka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berasal dari Kementerian Kominfo," tulis Kementerian Kominfo dalam keterangan persnya.

Lebih lanjut, Kominfo menyebutkan sedang melakukan penelusuran terkait dugaan kebocoran. Termasuk terkait sumber data di dalamnya.

"Kementerian Kominfo sedang melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber data dan hal-hal lain terkait dengan dugaan kebocoran data tersebut." jelas Kominfo.


(roy/roy) Next Article Duh! 1,3 Miliar Data Registrasi SIM Card Kominfo Diduga Bocor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular