BI Bocorkan Rencana ini, 'Kiamat' ATM Sudah Makin Dekat?

Tech - Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
29 August 2022 09:05
Ilustrasi Penarikan Uang di ATM. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi pandemi mempercepat transformasi digital, khususnya terkait alat pembayaran. Bank Indonesia (BI) kembali memberikan fakta terbaru yang memperlihatkan 'kiamat ATM' semakin nyata.

Tanda-tanda bahwa uang fisik makin ditinggalkan tecermin dari transaksi ekonomi dan keuangan digital yang terus meningkat.

Terbaru Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, nilai transaksi uang elektronik pada Juli 2022 tumbuh 39,76% (year on year/yoy) mencapai Rp 35,5 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 27,82% (yoy) menjadi Rp 4.359,7 triliun sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.

Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit, meningkat 34,87% (yoy) menjadi Rp 739,4 triliun, lebih rendah dari transaksi uang elektronik.

"Transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya ekspektasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," jelas Perry dalam konferensi pers beberapa waktu yang lalu.

Dalam mendorong implementasi layanan sistem pembayaran yang memenuhi prinsip integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas, Perry mengatakan, Bank Indonesia melanjutkan dan memperkuat persiapan implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik serta Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP).

Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan K/L Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) dalam rangka mendorong akselerasi digitalisasi daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Di sisi lain, jumlah uang kartal yang diedarkan pada Juli 2022 meningkat 7,08% (yoy) mencapai Rp 913,3 triliun. Adapun likuiditas perekonomian juga tetap longgar, tecermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 14,89% (yoy) dan 9,58% (yoy)

"Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI serta penyelenggaraan program edukasi cinta, bangga, paham (CBP) rupiah, termasuk edukasi atas uang rupiah tahun emisi 2022," jelas Perry.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Semua Transaksi Digital Melesat, Kiamat Uang Kertas Terjadi?


(dem)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading