
Transaksi QRIS Melonjak, Ini Imbasnya ke Industri Keuangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Transformasi digital berdampak pada perubahan pola transaksi masyarakat, dari penggunaan uang tunai menjadi transaksi digital. Hal ini tercermin dari meningkatnya transaksi digital di tanah air menjadi Rp 15 ribu triliun dan tumbuh 12% pada kuartal III-2023.
Dari jumlah tersebut, transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tercatat meningkat 87%. Direktur Utama PT Jalin Pembayaran Nusantara Ario Tejo Bayu Aji mengatakan tren terbaru ini turut memberikan perubahan pada industri keuangan.
"Bagi kami sebetulnya sejalan, karena kami ke depannya menjadi national digital highway. Kita ingin menghubungkan masyarakat yang telah masuk ke ekosistem finansial dan non finansial, sehingga mampu membantu akselerasi pembayaran digital," kata Ario dalam Road to CNBC Indonesia Awards 'Best Financial Services', Senin (20/11/2023).
Tren digital terbaru ini menurutnya memberikan tantangan dan peluang bagi pelaku jasa keuangan tanah air. Pasalnya, fenomena ini membuat sistem pembayaran semakin dinamis dan harus bertransformasi.
Dia mencontohkan dengan kehadiran BI-FAST, Jalin pun menyesuaikan diri dan berinovasi sehingga bisa mempertahankan layanannya. Perkembangan terbaru ini mengharuskan industri jasa keuangan untuk terus meningkatkan layanan agar tetap aman, andal, terjangkau.
Ario mengatakan, Jalin terus meningkatkan kapasitas infrastruktur maupun solusi keuangan. Pihaknya pun telah mengakomodasi peningkatan permintaan transaksi QRIS, dan melancarkan transformasi digital.
"Kami memperluas kolaborasi, dan mengikuti rencana pengembangan Bank Indonesia terkait produk sistem pembayaran yang sesuai arsitektur Bank Indonesia," pungkasnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article ATM Bakal Makin Cepat Punah, Simak Sinyal Baru dari BI