Bos Grab Bicara Nasib Grabfood Saat Pandemi Reda, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Grab Holdings Ltd Singapura memangkas proyeksi gross merchandise volume (GMV) untuk tahun ini. Alasannya dolar yang kian perkasa dan penurunan permintaan untuk layanan pengiriman makanan (Grabfood) karena konsumen kembali makan di luar (dine-in).
Saham Grab yang terdaftar di AS turun 16% pada awal perdagangan.
Grab dan startup ride-hailing lainnya mencatat lonjakan pendapatan selama pandemi karena lockdown membuat konsumen memesan makanan (Grabfood) dari rumah. Tetapi karena belakangan pelonggarab pembatasan mulai berkurang di sebagian besar Asia Tenggara, konsumen banyak yang kembali makan langsung di restoran.
"Apa yang kami lihat dengan beberapa tren pertumbuhan dan perilaku konsumen makan di restoran (dine-in) telah terjadi," kata Chief Executive Officer Anthony Tan kepada para analis, dikutip dari Reuters, Jumat (26/8/2022).
"Pelanggan ingin menghemat uang, mereka mungkin sebenarnya menunjukkan preferensi untuk memesan bahan makanan untuk dimasak sendiri." Tan menambahkan.
Ia pun mengindikasikan bahwa Grab dapat mengambil keuntungan dari bisnis pengiriman bahan makanannya.
Perusahaan yang beroperasi di 480 kota di delapan negara di Asia Tenggara, menaikkan batas bawah perkiraan pendapatannya untuk tahun ini. Mereka juga mengatakan berfokus pada profitabilitas karena permintaan rideshare di seluruh puncak Asia Tenggara.
Tan mengatakan perusahaan sekarang berencana untuk fokus meluncurkan produk baru yang akan membantu pada pelanggan setia dan menurunkan biaya melayani pengguna.
Dia juga mengharapkan bisnis rideshare untuk pulih ketika ekonomi dibuka kembali.
Untuk memangkas biaya, Grab mengatakan akan membatalkan insentif dan promosi, keluar dari bisnis yang tidak menguntungkan seperti "dark stores" di beberapa negara, dan memperlambat perekrutan.
Perusahaan memperkirakan pendapatan antara US$ 1,25 miliar dan US$ 1,3 miliar untuk tahun ini, dibandingkan dengan kisaran sebelumnya yang ada di angka US$ 1,2 miliar dan $ US1,3 miliar.
Grab memperkirakan pertumbuhan GMV antara 21% dan 25% untuk tahun ini. Pada basis mata uang konstan, GMV diharapkan tumbuh antara 25% dan 29%, dibandingkan dengan kisaran sebelumnya 30% dan 35%.
(roy/roy)