Dokter Ini Larang Menyebut Flu Tomat, Berikut Alasannya

Tech - Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
25 August 2022 14:35
Ilustrasi Sakit Flu (Pexels) Foto: Ilustrasi Sakit Flu (Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan sedang ramai dibicarakan kasus flu tomat yang ditemukan di India. FLu tomat pun sering disamakan sebagai Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut (HFMD). Namun, ahli menyatakan penamaan flu tomat sebuah kesalahan.

Rajeev Jayadevan, salah satu ketua gugus tugas nasional Asosiasi Medis India (IMA) untuk Covid-19 mengatakan "ini adalah penyakit virus ringan yang umumnya menyerang anak kecil biasanya di bawah usia 10 tahun. Biasanya disebabkan oleh virus Coxsackie."

Berbicara tentang gejala HFMD, Jayadevan menginformasikan bahwa banyak orang menyebutnya flu tomat karena munculnya bintik-bintik merah di kulit. Tidak butuh waktu lama bagi nama itu untuk populer.

Namun, dia mengingatkan bahwa bukanlah ide yang baik untuk menggunakan nama seperti itu untuk penyakit yang hampir tidak ada hubungannya dengan tomat.

Nama "flu tomat" bisa membuat orang keliru percaya bahwa penyakit ini terkait buah tomat, demikian dikutip dari Live Mint, Kamis (25/8/2022)

Pakar kesehatan juga mengutip beberapa publikasi di Kerala yang menyebut penyakit endemik itu sebagai demam tomat.

Dalam hal ini Dhiren Gupta, Konsultan Senior Rumah Sakit Sir Gangaram, menyoroti fakta bahwa masyarakat baru saja pulih dari pandemi Covid, dan sangat sensitif terhadap endemik baru.

Berita tentang merebaknya flu tomat dapat menyebabkan kepanikan di antara orang-orang. Itu sebabnya dia menyarankan untuk memeriksa fakta tentang penyakit itu.

Bicara soal HFMD, penyakit ini sangat menular. Ia dapat dengan mudah menyebar dari sekresi manusia (terutama hidung dan tenggorokan), kontak dekat, dan lainnya. Seseorang yang bersentuhan dengan orang yang terinfeksi kemungkinan besar akan tertular infeksi.

"Ini menyebar dari orang ke orang seperti flu biasa, melalui kontak dengan sekresi pasien termasuk tinja, misalnya, saat mengganti popok di fasilitas penitipan anak," kata Jayadevan.

Untuk menghindari tertular HFMD, Jayadevan menyarankan tindakan yang paling umum tetapi sangat efektif seperti mencuci tangan secara teratur, menjaga kebersihan, dan lainnya.

Menurut dia infeksi dapat ditangani melalui perawatan suportif normal dan sangat jarang mengalami jenis komplikasi.

"Kesimpulannya, tidak perlu panik bagi siapa pun. Diperlukan studi yang lebih definitif," kata Gupta.

Menurut penelitian Lancet, flu tomat terjadi di India terutama di kalangan anak-anak. Sejauh ini lebih dari 80 kasus telah terdaftar. Sebagian besar, anak-anak di bawah usia 5 tahun tertular virus.

"Infeksi virus yang langka berada dalam keadaan endemik dan dianggap tidak mengancam jiwa; namun, karena pengalaman mengerikan dari pandemi Covid-19, manajemen yang waspada diperlukan untuk mencegah wabah lebih lanjut," tulis penelitian tersebut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Muncul Penyakit Flu Tomat, Efeknya Lebih Buruk dari Covid-19?


(dem)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading