
Pluang Gencarkan Literasi Finansial di Kongres IPPNU XIX

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengelola keuangan dan investasi menjadi penting untuk dilakukan bagi semua orang, termasuk untuk perempuan agar merdeka dan mandiri secara finansial. Untuk itu, diperlukan literasi yang mumpuni demi terjaganya tingkat kesejahteraan ekonomi wanita.
Dalam diskusi Kongres Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) XIX, platform multiaset Pluang berkomitmen untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan, khususnya untuk perempuan.
Head of Corporate Communications Pluang Kartika Dewi mengatakan pengguna perempuan di aplikasi ini mencapai hampir 50% dari keseluruhan. Dia mengungkapkan saat ini sedang memperjuangkan topik women tech.
Menurutnya topik ini relevan karena perempuan adalah penggerak perekonomian yang signifikan, bahkan dari dalam rumah.
"Sosok yang menginspirasi saya adalah Siti Khodijah, karena memiliki harta yang banyak tapi pintar sekali mengelolanya dan sangat dermawan. Jadi siapa sih yang tidak mau memiliki kesempatan untuk terus memberi daripada meminta," ujar Tika.
Saat ini, Pluang banyak menyasar program-program edukasi yang mudah dimengerti untuk mengatur pengelolaan keuangan, khususnya untuk segmen perempuan dan UMKM. Dia menambahkan, literasi yang baik di segmen ini dapat dicapai melalui digitalisasi Fintech. Pun begitu, Tika mengatakan masih banyak tugas dan beberapa program yang masih dikembangkan.
Lebih lanjut, Tika mengatakan edukasi perlu dilakukan secara bertahap. Saat ini, inklusi finansial masih terbatas pada beberapa kalangan saja. Untuk itu, pihaknya terus melakukan edukasi terutama di kalangan UMKM.
"Misalkan memperoleh Rp 1 juta, Rp 200 ribu untuk investasi emas, terus sisanya Rp 200 ribu lagi untuk pendidikan mereka atau untuk ditabung, terus sisanya buat biaya operasionalnya mereka sehari-hari. Itu edukasi yang paling dasar, tapi ketika mereka mengerti mereka akan scale up secara finansial literasi," imbuhnya.
Sementara itu, Director of External Affairs Pluang, Wilson Andrew mengatakan investor ritel di Pluang saat ini sudah mendekati 7 juta pengguna naik signifikan dari akhir tahun 2021 yang berjumlah sekitar 4 juta pengguna. Dengan angka tersebut, saat ini Pluang sedang bergerak menuju 8 juta pengguna di tahun ini.
Wilson juga mengungkapkan ekspansi bisnis kelas aset di Pluang juga terus dikembangkan. Menurutnya, semua kelas aset harus memiliki license, dan dengan baik oleh diawasi pemerintah.
"Dari sisi fitur kita juga bikin fitur chat community di dalam aplikasi, ini mendekati kemerdekaan kita lihat optimisme generasi muda, pelajar anak muda, dan segmen perempuan. Kita juga baru launching rebranding logo baru di aplikasi, itu menggambarkan dinamisme dan semangat finansial, makannya kita umumkan sambil merayakan merdeka finansial dalam momen kemerdekaan," pungkasnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Urgensi, Literasi Finansial Butuh Dukungan Pemerintah
