
Sudah Profit, Startup Bandar Truk Diramal Jadi Raksasa Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri startup terus berkembang. Dari sekian banyak startup di Indonesia, ada 10 di antaranya diprediksi akan menjadi perusahaan raksasa di kawasan Asia Pasifik. Hal ini diungkapkan oleh organisasi multinasional KPMG dan HSBC.
Head of Clients Markets and Insurance Practice Leader KPMG Indonesia, Susanto, mengatakan, iklim startup merupakan industri yang akan terus berakselerasi.
Dari total pendapatan perdagangan e-commerce mencapai US$275 miliar pada 2021 dan diperkirakan tumbuh 20-25 persen per tahun selama beberapa tahun ke depan.
Dari 10 startup yang diprediksi jadi raksasa Asia dalam laporan Emerging Giants in Asia Pasific yang diterbitkan KPMG bersama HSBC, ada nama Waresix di dalamnya.
Waresix adalah platform logistik B2B dengan jaringan puluhan ribu truk. Mereka juga mengelola jaringan pergudangan dan penyimpanan dengan luas lebih dari 300.000 meter persegi.
Hingga saat ini, layanan Waresix telah menjangkau lebih dari 200 kota di Indonesia. Perusahaan mengklaim bahwa sudah mengelola volume pengiriman lebih dari 10 juta ton per tahun.
President Waresix Eric Dharma mengatakan mereka percaya bahwa model bisnis yang berkelanjutan dan profitable di bidang logistik adalah hal penting.
"Waresix menggunakan arus kas dari lini bisnis yang sudah mapan untuk mendanai ekspansi ke lini bisnis baru," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (12/8/2022).
Pada puncak Covid-19, Waresix menjadi platform yang diandalkan Kementerian Kesehatan untuk mendistribusikan oksigen konsentrator ke seluruh wilayah di Indonesia.
Kegiatan logistik tersebut memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dikarenakan pengiriman multidrop yang dilakukan ke lebih dari 4.000 rumah sakit atau klinik di Indonesia, yang mengharuskan untuk melakukan pengiriman multimoda.
Teknologi yang dikembangkan oleh Waresix memungkinkan penyelesaian pengiriman logistik tepat waktu dalam banyak perubahan mendadak selama pandemi berlangsung.
Waresix pada awal tahun ini dikabarkan meraih tambahan pendanaan senilai US$50 juta dari Tiger Global Management dan Temasek dalam putaran lanjutan pendanaan Seri B. Sebelumnya, perusahaan mengumumkan telah menggalang sekitar US$100 juta dari berbagai ronde pendanaan.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Startup RI Diramal Bakal Jadi Raksasa Baru di Asia Pasifik
