
Rugi Rp 347 Triliun, Investor GoTo 'Buang' Semua Saham Uber

Jakarta, CNBC Indonesia - Softbank telah membuang seluruh saham perusahaan ride hailing Uber yang dimiliknya. Penjualan itu dilakukan dalam rangka mengumpulkan uang saat unit investasinya Vision Fund merugi.
Menurut Softbank, saham Uber telah dijual antara April dan Juli dengan harga rata-rata US$41,47 per saham. Konglomerat asal Jepang itu mendapatkan keuntungan dari penjual karena biaya rata-rata per saham US$34,50 per saham.
Namun CNBC Internasional mencatat Softbank tidak mengatakan jumlah penjualan Uber yang dibawa ke perusahaan atau saham yang dilepas, Selasa (9/8/2022).
Saat periode penjualan, Softbank mengatakan memperoleh keuntungan US$5,6 miliar dari saham di perusahaan yang dijual termasuk Uber, perusahaan real estate online Opendoor, perusahaan perawatan kesehatan Guardant, dan raksasa real estate serta broker China Beike.
Softbank berinvestasi di Uber pada 2018 dan 2019. Perusahaan menjadi pemegang saham terbesar Uber kala itu sebelum akhirnya menjualnya mulai tahun lalu.
CNBC Internasional melaporkan Softbank menjual sepertiga saham yang dimilikinya. Pada akhirnya sekarang melepas seluruh kepemilikan yang ada pada Uber.
![]() |
CNBC Internasional mencatat Vision Fund, unit investasi Softbank yang menyuntikkan dana ke startup, merugi hingga 2,93 triliun Yen (Rp 322,6 triliun) pada kuartal ini. Capaian buruk tersebut merupakan kali kedua yang dibukukan unit tersebut. Vision Fund tercatat berinvestasi di GoTo, e-Fishery, hingga Modalku.
Hasil tersebut berkontribusi pada kerugian bersih sebanyak 3,16 triliun yen (Rp 347,9 triliun) untuk Softbank. Sementara itu pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan mencatatkan laba 761,5 miliar yen (Rp 83,8 triliun).
Selama paruh pertama 2022, Vision Fund mengeluarkan uang karena saham teknologi anjlok akibat inflasi yang terjadi di global. Ini juga dialami perusahaan yang Softbank ikut berinvestasi seperti e-Commerce Korea Selatan Coupang dan food delivery asal Amerika Serikat (AS) DoorDash.
Bos Softbank, Masayoshi Son sebelumnya telah mulai bersiap dengan keadaan saat ini. Awal tahun, dia mengatakan perusahaannya masuk dalam mode pertahanan karena Vision Fund yang mengalami kerugian.
Bagian dari strategi itu menjual beberapa kepemilikannya. Salah satunya pada kuartal Juni, menjual saham Alibaba dan mengumpulkan US$10,49 miliar.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Uber Bikin Terobosan, Layani Bus, Kereta Sampai Rental Mobil!