
Zenius PHK Ratusan Orang Imbas Caplok Primagama?

Jakarta, CNBC Indonesia - Zenius kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang dikabarkan berdampak ke ratusan orang pegawai. Perusahaan ed-tech tersebut menyatakan langkah ini adalah bagian dari upaya untuk fokus ke bisnis hybrid-learning. Apakah itu?
Kata hybrid learning ada dalam pernyataan CEO Zenius Rohan Monga kepada media. "Ke depannya, kami akan lebih berfokus untuk memberikan pengalaman hybrid learning melalui jaringan New Primagama untuk melengkapi bisnis online kami," katanya dikutip Kamis (4/8/2022).
Kondisi perekonomian saat ini, jelas Monga, mengharuskan Zenius merampingkan tim mereka dan memilih fokus. Bisnis hybrid learning yang dibangun melalui New Primagama dipilih sebagai fokus baru.
"Bimbingan belajar di luar sekolah masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh," kata Monga.
Zenius mengakuisisi Primagama pada awal tahun ini. Dana yang dikeluarkan Zenius untuk mengambil alih perusahaan bimbangan belajar tersebut tidak dipublikasikan. Namun, membeli perusahaan dengan jaringan nasional seperti Primagama tentu tidak murah.
"Bergabungnya Primagama ke Zenius merupakan gabungan antara dua ahli di bidang pendidikan yang akan menciptakan inovasi-inovasi terbaik ke depannya demi memajukan kualitas pendidikan Indonesia di masa mendatang," ujar Chief Product and Growth Officer di Zenius, Sony Radhityo, dalam siaran pers akuisisi Primagama pada awal tahun.
Sony pun menyoroti jangkauan Primagama yang luas di Indonesia dan sejarah panjang mereka. Oleh karena itu, dia optimistis bahwa kedua perusahaan dapat berkontribusi pada pendidikan di Indonesia.
"Dengan sejarah panjang 40 tahun kehadirannya di Indonesia, Primagama akan berbagi pengalaman dan keahlian mereka dalam mengelola bimbel offline, dan menyediakan basis pengajar yang kuat di seluruh negeri," tambah Sony.
Fokus dan alokasi modal
Ambisi Zenius adalah menjadi penyedia layanan hybrid-learning. Model ini memberikan pelajar fleksibilitas dalam mencerna pengetahuan, bisa lewat kelas yang dipimpin oleh pengajar yang hadir secara fisik atau lewat internet yang bisa diakses dari mana dan kapan saja.
Tidak hanya soal fleksibilitas. Model hybrid-learning juga meningkatkan skala layanan secara geografis. Pelajar dari kota kecil kini memiliki akses untuk mengikuti kelas pengajar dengan kualitas terbaik, yang biasanya terkonsentrasi di kota besar.
Karena pelajar tidak lagi harus meninggalkan rumah untuk sekolah di ibu kota provinsi, misalnya, biaya meraih pendidikan terbaik bisa ditekan. Ini artinya, makin banyak orang tua yang mampu membiayai pendidikan terbaik untuk anaknya.
Untuk membangun sistem hybrid learning secara nasional, Zenius tidak bisa hanya mengandalkan konten di platform belajar jarak jauhnya. Mereka harus mencari cara tercepat untuk merekrut pengguna, yaitu guru dan siswa.
![]() |
Menurut siaran pers Zenius saat mengumumkan akuisisi, Primagama memiliki lebih dari 300 cabang dan 3.000 pengajar. Setiap tahun, 30.000 pelajar dari seluruh jenjang pendidikan terdaftar di Primagama.
Namun setelah menghabiskan modal untuk mencaplok Primagama (dan tentunya membutuhkan dana besar untuk membiayai operasi sehari-hari Primagama), startup winter tiba.
Akibat sentimen resesi, suku bunga tinggi, dan kinerja perusahaan teknologi publik yang terpukul, pemodal tidak lagi jorjoran mengucurkan uang untuk bertaruh lewat investasi startup. Perusahaan yang masih mengandalkan modal investor seperti Zenius, sulit untuk menggaet investor baru jika mereka kehabisan modal.
Monga menyiratkan hal ini, dengan menyatakan perubahan kondisi makro ekonomi dan perilaku konsumen membuat Zenius perlu menyelaraskan dan memprioritaskan kembali organisasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang.
Kendati demikian, perusahaan tidak mengungkapkan jumlah pasti karyawan yang terkena dampak PHK gelombang kedua kali ini. Namun, kabarnya karyawan yang terdampak lebih banyak dari 200 pegawai yang terkena gelombang PHK pertama Zenius.
"Untuk merespons perubahan tersebut, seluruh aspek bisnis harus dioptimalkan untuk meningkatkan efisiensi, termasuk melalui rasionalisasi jumlah tenaga kerja," kata Monga, dalam keterangan kepada CNBC Indonesia.
Dalam daftar pencari kerja yang dikelola oleh akun Instagram @ecommurz, banyak ditemukan pegawai Zenius yang berlatar belakang produksi konten. Ini bisa menjadi konfirmasi bahwa Zenius memilih mengerem bisnis e-learning mereka yang tadinya dipacu memanfaatkan momen pandemi.
Kini, ketika pelajar kembali ke sekolah setelah pandemi terkendali, Zenius memfokuskan penggunaan modal untuk mendukung layanan online-to-offline dengan fondasi jaringan Primagama. Jika dalam beberapa bulan ke depan spanduk dan promosi New Primagama ada di mana-mana, bisa saja ini alasannya.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Badai PHK Startup Silicon Valley Mulai Masuk Indonesia?