Ga Kapok, Startup Kripto Kini Rilis Bitcoin Denominasi Dolar
Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama stablecoin berbasis algoritme keluaran Terraform Labs membuat pasar kripto anjlok, sebuah produk baru kripto terkait dolar muncul. Produk tersebut dirilis oleh perusahaan penyedia infrastruktur kripto untuk El Salavador.
Perusahaan bernama Galoy mengumumkan Stablestat, produk yang dibangun sebagai alternatif stablecoin yang sudah ada. Dengan produk ini, pengguna dompet digital yang disediakan Galoy bisa mengelola Bitcoin milik mereka dalam denominasi dolar.
Melalui infrastruktur Lighning, pemilik Bitcoin bisa mengirim, menerima, dan menyimpan BTC di akun berdenominasi dolar, sebagai alternatif akun standar yang menggunakan denominasi BTC.
Meskipun nilai BTC di pasar berfluktuasi atas dolar, aset bernilai US$ 1 di akun dolar mereka tetap bernilai US$ 1 tak terpengaruh nilai tukar.
Perbedaan utama Stablestat adalah patok nilai (hedge) terhadap dolar Amerika Serikat dicapai bukan dengan dana cadangan (reserve). Stablestat juga menerapkan sistem yang berbeda dengan TerraUSD, stablecoin yang dipatok ke dolar AS menggunakan algoritme komputer.
Sistem patok nilai yang digunakan Galoy menggunakan model berbasis aset derivatif. Saat pengguna memutuskan untuk memindahkan aset mereka dari akun BTC ke akun dolar, Galoy membuka posisi short atas penurunan harga BTC.
Jika nilai BTC di pasar merosot, Galoy menerima keuntungan dari posisi short mereka. Sebaliknya jika harga BTC naik di pasar, Galoy menanggung kerugian sehingga pengguna pemilik aset tidak terpengaruh.
Galoy menjanjikan menarik fee lebih kecil dalam sistem Stablesats dibanding sistem stablecoin lain. Namun, perusahaan tersebut menugaskan bahwa tetap ada risiko. Pengguna berpotensi kehilangan seluruh asetnya jika bursa mitra Galoy dalam kontrak derivatif, bangkrut.
(dem)