
Pakai CV Palsu, Hacker Korea Utara Menyusup di Startup Kripto

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah laporan menyebutkan penipu dari Korea Utara berusaha menyamar menjadi ahli di bidang kripto. Yakni dengan menjiplak CV dan identitas palsu.
Menurut laporan Bloomberg, pakar keamanan siber menunjukkan penipu tersebut menjiplak informasi dari profil yang sah untuk melamar melalui Indeed dan LinkedIn, dikutip dari Crypto Slate, Selasa (2/8/2022).
Para pencuri itu menargetkan pekerjaan di perusahaan keamanan siber Mandiant. Mereka mengklaim sebagai "profesional yang berpikiran inovatif dan strategis" dan menambahkan "dunia akan melihat hasil yang bagus dari saya".
Pelamar pekerja palsu itu mengaku sebagai pengembang software yang berpengalaman. Namun para peneliti di perusahaan ternyata menemukan bahasa serupa dalam profil orang lain.
Di luar menjiplak resume, para penipu juga dicurigai memalsukan kualifikasi mereka saat melamar pekerjaan. Termasuk soal menerbitkan buku putih untuk pertukaran kripto atau menyamar sebagai pengembang software senior.
Para peneliti menemukan beberapa dari perusahaan tertipu dan memperkerjakan warga negara Korea Utara yang dicurigai tersebut, sebagai pekerja lepas atau freelance.
Analis utama Mandiant, Joe Dobson menjelaskan para penipu mengincar pekerjaan di dunia kripto untuk mengumpulkan informasi tren kripto saat ini. "Itu karena ancaman orang dalam. Jika seseorang dipekerjakan ke proyek kripto dan menjadi pengembang inti, itu memungkinkan mereka memengaruhi banyak hal, baik untuk kebaikan atau tidak," jelasnya.
Selain itu, nampaknya kejahatan ini disponsori oleh negara, untuk membuat pemerintah Korea Utara unggul dalam pencucian uang dari kejahatan kripto.
Pemerintah setempat terus membantah terkait kabar menjadi sponsor kejahatan kripto. Namun Crypto Slate menyebutkan informasi publik mengatakan sebaliknya.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) pernah memperingatkan pekerja teknologi informasi dari Korea Utara berusaha mendapatkan pekerjaan freelance. Caranya dengan menyamar sebagai warga dari negara lain.
Google juga melaporkan peretas yang dicurigai dari Korea Utara mereplikasi beberapa situs web pekerjaan seperti Indeed.com dan ZipRecruiter. Yakni dengan tujuan mengumpulkan informasi dari pengunjung dan ada kemungkinan untuk mencuri data.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Unik! Harga Berguguran, Jumlah Uang Kripto Baru Malah Nambah