Zipmex Minta Moratorium Utang di Singapura, Gak Bisa Bayar?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Jumat, 29/07/2022 09:50 WIB
Foto: dok. Zipmex

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menghadapi krisis likuiditas, Zipmex telah mengajukan perlindungan dari kreditur di Singapura. Bursa kripto itu mengajukan sebanyak lima moratorium.

Menurut pengacara perusahaan Morgan Lewis Stamford, pengajuan aplikasi itu berdasarkan Bagian 64 dan Undang-undang Kepailitan, Restrukturisasi dan Pembubaran tahun 2018. Ini diajukan untuk beberapa entitas pada 22 Juli lalu, dikutip The Block, Jumat (29/7/2022).

Di Singapura, moratorium otomatis terjadi 30 hari setelah mengajukan aplikasi. Perusahaan sedang berusaha mendapatkan perpanjangan moratorium hingga enam bulan untuk melarang dan menahan dimulainya atau kelanjutan proses hukum.


"Moratorium akan memberikan Grup Zipmex ruang dan waktu yang diperlukan untuk mengeksplorasi opsi menyelesaikan situasi likuiditas [termasuk mengejar pengembalian dana dari Babel Finance], dan untuk merumuskan rencana restrukturisasi dan mengamankan investasi tambahan untuk mengamankan operasi Grup Zipmex," jelas perusahaan.

Keringanan moratorium diminta atas nama: Zipmex Asia Pte Ltd, Zipmex Pte Ltd, Zipmex Company Limited (didirikan di Thailand), Zipmex Exchange Indonesia and Zipmex Australia Pty Ltd.

Moratorium akan memberikan Grup Zipmex ruang dan waktu yang diperlukan untuk mengeksplorasi opsi menyelesaikan situasi likuiditas Juru Bicara Zipmex

Sebelumnya Zipmex mengumumkan menghentikan dan melanjutkan penarikan tertentu awal bulan ini. Ini terjadi saat sedang berupaya menyelesaikan likuiditasnya dan mengaktifkan kembali Z Wallet untuk seluruh pengguna.

Z Wallet adalah dompet utama yang digunakan menyimpan kripto di platform dan terpisah dari Trade Wallet yang digunakan untuk berdagang. Layanan transfer, deposit, dan perdagangan Z Wallet tetap dinonaktifkan dan penarikan Trade Wallet sekarang telah diaktifkan.

Zipmex juga mengatakan memiliki eksposur US$48 juta ke Babel Finance dan Celcius. Keduanya diketahui gagal membayar pinjaman setelah rugi besar di pasar kripto.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Bitcoin Meledak, Emas Tersingkir?