Model Google Glass di Balik Perceraian Sergey Brin
Jakarta, CNBC Indonesia - Google sempat mengembangkan perangkat kacamata pintar yakni Google Glass. Sudah hampir satu dekade sejak perangkat wearable seperti kacamata pintar diluncurkan sebagai prototipe pada tahun 2013.
Proyek Google Glass dipimpin oleh Sergey Brin, lewat salah satu unit bisnis Google, Google X. Kini, nama Sergey Brin jadi buah bibir setelah Wall Street Journal menerbitkan artikel yang mengaitkan perceraiannya dengan Nicole Shanahan, dengan Elon Musk sebagai orang ketiga.
Saat prototipenya dirilis, Glass begitu nampak menjanjikan. Majalah Time menamakannya "Penemuan Terbaik Tahun Ini," dan dipakai oleh selebritas, termasuk Kelly Osbourne, Pangeran Charles, dan bahkan Homer Simpson. Itu dulu, tapi bagaimana nasibnya sekarang? Perangkat ini tampaknya gagal secepatnya menjadi populer.
Banyak karyawan Google setuju bahwa gagalnya produk Glass dapat dikaitkan dengan fakta bahwa perangkat itu diluncurkan terlalu dini. "Tim dalam Google X tahu bahwa produk itu bahkan belum siap untuk prime time," kata seorang mantan karyawan Google kepada New York Times, dikutip dari Slash Gear, Kamis (28/7/2022).
Faktanya, ulasan awal menggambarkan perangkat ini sebagai produk generasi pertama yang sangat bermasalah, dan mungkin akan gagal merevolusi industri teknologi.
"Saya pikir itu cara yang salah untuk mengeluarkan produk," kata sumber itu kepada New York Times. "Kami meminta orang membayar US$1.500 untuk memberi tahu kami cara memperbaiki hal ini. Saya pikir banyak orang melihat [akhir dari Glass] datang. Orang-orang hanya belum siap untuk memakai benda ini di wajah mereka." imbuhnya.
Google Glass tidak cukup kerenHarvard Business Review. |
Terlepas dari upaya pemasaran yang Google lakukan, yang bahkan menyertakan demo langsung yang menampilkan aksi peterjun bebas, atraksi sepeda, dan pemanjat tebing, Glass tidak dapat menarik minat berkelanjutan dari konsumen.
"Itu tidak cukup keren", menurut Harvard Business Review.
Perceraian dengan Anne Wojcicki
Google Glass juga mempertemukan Brin dengan Amanda Rosenberg. Rosenberg, manajer pemasaran di Google, secara de facto adalah wajah yang mewakili Google Glass di media. Bahkan, ia disebut sebagai orang yang pertama kali mengusulkan kata perintah "OK Glass", yang menjadi tanda untuk Google Glass menjalankan operasi tertentu seperti mengecek e-mail atau mengunggah foto ke media sosial.
Nama Rosenberg, menurut Vanity Fair, kerap disebut dalam perceraian Brin dengan Anne Wojcicki. Awalnya, saat Wojcicki menemukan pesan singkat antara Rosenberg dan Brin. Beberapa bulan setelah kejadian tersebut, Brin pindah dari rumah mereka.
Kabar perceraian Wojcicki dan Brin diketahui publik pada 28 Agustus 2013, yang langsung meramaikan spekulasi di internet tentang hubungan Brin dan Rosenberg. Menurut salah satu sumber Vanity Fair, Rosenberg dan Brin tetap bekerja bersama di Google X meskipun berhubungan dekat. "Di Google, beberapa orang kesal, terutama pegawai perempuan, karena Sergey dan Amanda tidak dipisahkan [secara profesional]," kata sumber Vanity Fair.
Pada hari yang sama, Google mengumumkan bahwa Hugo Barra, yang diketahui sempat menjadi kekasih Amanda Rosenberg, hengkang untuk pindah ke Xiaomi.
Pada acara TED, Brin mengatakan bahwa Glass dimotivasi oleh keinginan untuk membuat sesuatu yang membebaskan tangan, mata, dan telinga pengguna.
Dia menambahkan visinya ketika memulai Google yakni pada akhirnya pengguna tidak perlu memiliki permintaan pencarian sama sekali." Anda hanya mendapatkan informasi yang datang kepada Anda saat Anda membutuhkannya." kara Brin.
Sementara prototipe Glass tidak cukup maju untuk memenuhi visi Brin, masyarakat juga menolak produk yang tampaknya penuh dengan masalah privasi. Sebuah bar di Seattle melarang Google Glass, dengan mengatakan bahwa itu melanggar kebijakan mereka untuk tidak mengizinkan pelanggan memfilmkan dan mengambil foto tanpa persetujuan
Terlepas dari apa yang tampak seperti kegagalan yang nyata, Brin mengatakan bahwa selama masa proyek "kami telah belajar banyak sekali." Hal ini digaungkan oleh Tony Fadell, pemimpin proyek Google Glass, yang menambahkan bahwa upaya awal Glass telah berhasil dan memungkinkan mereka untuk mempelajari apa yang penting bagi konsumen dan perusahaan.
(dem/dem)