Omicron Jarang Serang Paru-paru, Ubah Cara Penularan Covid?

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbeda dengan sebelumnya, varian Omicron, BA.2 ditemukan jarang menyerang paru-paru. Dilaporkan lebih banyak mempengaruhi saluran napas dan area perut atau sistem pencernaan.
Beberapa penelitian menemukan varian BA.2 mempengaruhi sistem pencernaan dan memicu gejala seperti sakit perut, mual, serta diare.
Para ahli di Kolkata, India mengatakan kemungkinan virus mengubah pola serangannya dan membuat varian BA.2 lebih banyak menyerang area perut.
"Sebuah penelitian telah menyarankannya, yang memang akan menyulitkan untuk mengidentifikasi strain dengan RT-PCR. Penelitian tersebut telah menunjukkan kasus viral load yang tinggi pada pembuangan tinja meskipun tes konvensional negatif," kata profesor dari Institute of Post-Graduate Medical Education and Research (IPGME&R), Diptendra Sarkar dikutip dari Times of India, Kamis (28/7/2022).
"Meskipun ini dapat menyebabkan kasus yang tidak terdeteksi, variannya cenderung ringan. Jadi, seharusnya tidak lebih berbahaya daripada batuk dan pilek biasa".
Penelitian tersebut telah menunjukkan kasus viral load yang tinggi pada pembuangan tinja meskipun tes konvensional negatif Profesor dari Institute of Post-Graduate Medical Education and Research (IPGME&R), Diptendra Sarkar |
Menurut penelitian di Inggris, varian BA.2 berdampak pada usus yang memicu masalah sistem pencernaan. Ini dapat menyebabkan hasil tes negatif palsu (false negative), karena virus tidak bisa dilacak pada area hidung atau mulut.
Namun Direktur Pulmonologi Rumah Sakit CMRI Raja Dhar, virus masih mungkin terdeteksi pada RT-PCR. "Penularan Covid-19 terjadi melalui paru-paru, jadi pasti terlacak di sana. Tapi kita tahu bahwa penularan bisa terjadi dari perut juga. Jadi, kemungkinan gejala yang menonjol sekarang lebih ke usus daripada saluran pernapasan," jelas Dhar.
Meski begitu, gejala di sistem pencernaan atau gastrointestinal seperti ini sudah ditemukan pada gelombang Covid-19 1 maupun 2. Meski begitu tanda atau gejala tersebut masih harus diwaspadai.
"Selama ini gejalanya (BA.2) ringan, tidak perlu khawatir. Tetapi, pada kenyataannya gejala pilek bisa lebih melumpuhkan daripada sakit perut atau diare," kata Dhar.
[Gambas:Video CNBC]