Sederet Startup Indonesia yang Sudah Ditinggal Foundernya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 28/07/2022 07:45 WIB
Foto: Fajrin Rasyid (Dok. Bukalapak)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pendiri diketahui telah meninggalkan startup yang dia bangun. Ini terjadi pada perusahaan rintisan yang bertitel unicorn hingga decacorn.

Beberapa dari mereka diketahui duduk sebagai dewan komisaris perusahaannya. Namun, ada juga yang tak terlibat lagi di internal perusahaan dan akhirnya mengerjakan proyek lainnya.

Ini terjadi salah satunya di Uber. Pendiri dan mantan CEO, Travis Kalanick meninggalkan perusahaan itu pada 31 Desember 2019.


Kalanick memilih untuk meninggalkan perusahaan sepenuhnya dan akhirnya berfokus pada bisnis barunya serta kegiatan filantropis.

Hal serupa juga terjadi di Indoneia. Berikut beberapa diantaranya, dirangkum CNBC Indonesia, Kamis (28/7/2022):

1. Bukalapak

Achmad Zaky hengkang dari perusahaan yang dia dirikan pada Desember 2019. Mantan Chief Executive Officer Bukalapak tersebut telah mendiskusikan keputusannya kepada para pemegang saham perusahaan dan dua pendiri lainnya, Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono.

Foto: Infografis/ buka-bukaan bos bukalapak Achmad Zaky yang Resign dari CEO/ Aristya Rahadian Krisabella

Berselang dua tahun, Nugroho dan Fajrin juga meninggalkan Bukalapak pada Maret serta Juni 2020. Fajrin diketahui menjadi Direktur Digital Business di Telkom.

Sementara itu Zaky dan Nugroho, lewat Init-6, aktif mencari pendiri perusahaan baru untuk mereka beri modal. Dengan begitu saat ini tidak ada satupun pendiri Bukalapak yang bertahan di startup unicorn tersebut.

Bukalapak kini telah menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sejak Zaky, Bukalapak juga telah melalui dua CEO yaitu Rachmat Kaimuddin dan Willix Halim.

2. Gojek

Nadiem Makarim meninggalkan Gojek, perusahaan yang dia dirikan, dan menjadi bagian dari pemerintahan Joko Widodo. Dia ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019.

Foto: Nadiem Makarim (Tangkapan layar)

"Saya akan ucapkan beberapa patah kata untuk para driver dan keluarga saya di Gojek. Saya juga sangat sedih meninggalkan keluarga saya, mereka para driver itu. Dengan berat hati saya meninggalkan Gojek, mereka kayak anak saya, keluarga saya," kata Nadiem kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pendiri Gojek lainnya, Kevin Aluwi diketahui juga sudah tidak ada lagi di Gojek. Dia berfokus untuk membangun bisnis di bidang web3, climate tech dan gaming.

Meski begitu, dia masih menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris induk usaha Gojek, Goto serta Electrum yang merupakan perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama.

3. Tanihub

Foto: Foto bersama Partners, Tunnelerate, Ayunda Afifa, Bharat Ongso, Ivan Arie, dan Riswanto. (Dok: TaniHub)

Dari laman resmi LinkedIn, pendiri TaniHub Pamitra Wineka sudah meninggalkan perusahaan tersebut sejak Juni 2022. Sebelum meninggalkan startup itu, dia menjabat sebagai CEO selama 1 tahun 2 bulan atau sejak Mei 2021.

Selain CEO, dia juga menuliskan sebagai Presiden dan Co-Founder TaniHub di laman LinkedIn. Jabatan tersebut diembannya sejak September 2016 hingga April 2021.

Selain Pamitra, pendiri lainnya Ivan Arie Sustiawan lebih dulu meninggalkan jabatannya sebagai CEO TaniHub dan TaniFund tahun lalu. Posisinya kala itu sebagai CEO digantikan oleh Pamitra.

Ivan mendirikan venture capital (CV) bernama Tunnelerate. Perusahaan ini menargetkan pendanaan untuk startup tanah air di tahap awal.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Cuan & Tak Bakar Uang, Kunci Startup Tarik Investasi 2025