Otoritas Thailand Surati Investor Zipmex, Hitung Kerugian

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Sekuritas Thailand (SEC) mengkaji potensi kerugian publik setelah Zipmex melakukan penangguhan penarikan sementara. Kasus bursa kripto ditangani oleh lembaga tersebut yang bekerja sama dengan penegak hukum setempat.

Para pengguna Zipmex yang terdampak juga diminta untuk mengirimkan informasi bagaimana mereka terpengaruh oleh masalah itu, dikutip dari Reuters, Selasa (26/7/2022).

Pada hari Senin malam waktu setempat, komisi sekuritas juga meminta Zipmex membuka perdagangan sesuai dengan aturan dalam tiga hari. Termasuk juga mengizinkan pengguna melakukan penarikan dan penyetoran.

Reuters mencatat permasalahan yang dihadapi Zipmex muncul di tengah perlambatan perdagangan kripto di Thailand. Selain itu juga, pemberi pinjaman asal Thailand SCB X Pcl mengatakan pihaknya memperpanjang periode uji tuntas bagi akuisisi senilai US4537 juta dari pertukaran kripto asal negara itu, Bitkub.

SEC sebelumnya juga telah menyurati pihak Zipmex. Yakni meminta rincian eksposur yang dilakukan perusahaan pada Celcius dan Babel Finance.

Zipmex sendiri yang mengumumkan soal eksposur dalam akun Twitternya, seperti dilaporkan Cryptoslate. Namun tidak lama kemudian, postingan itu dihapus.

Eksposur Zipmex kepada Celcius Network sebesar US$5 juta. Sementara untuk Babel Finance sejumlah US$48 juta.

Keputusan penangguhan penarikan oleh Zipmex, membuat nama perusahaan menjadi yang terbaru menghadapi kesulitan karena aksi jual tajam di pasar dimulai pada bulan Mei setelah anjloknya nilai dua token Luna dan TerraUSD.

Zipmex juga menjelaskan kemungkinan bailout pada unggahan di Twitternya. Sudah ada satu pihak yang menawarkan persyaratan kesepakatan dalam nota kesepahaman.

Namun belum diketahui siapa pihak yang dimaksud telah mengajukan kesepakatan tersebut.