Zilingo PHK Massal Usai Pecat CEO dan Terancam Likuidasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Platform fesyen yang berkantor pusat di Singapura, Zilingo, dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan anggota timnya di Filipina.
Di tengah pertarungan sengit antara investor utama, Sequoia Capital, dan mantan CEO, Ankiti Bose, Zilingo dilaporkan memberhentikan seluruh anggota tim di Filipina.
Menurut laporan Tech in Asia, dikutip Senin (25/7/2022), usai PHK tim Zilingo yang tersisa di Filipina hanya 19 orang. Sebelumnya, Zilingo punya hingga 40 pegawai di Filipina.
Dilaporkan sebelumnya, pada 20 Mei 2022, Zilingo, telah memutuskan hubungan kerja dengan Ankiti Bose, CEO sekaligus pendiri startup fesyen tersebut. Keputusan ini berdasarkan hasil penyelidikan independen atas keluhan penyimpangan keuangan.
Permasalahan internal ini masih terus berlanjut hingga sekarang. Bose diketahui mengundurkan diri dari semua posisi anggota dewan komisaris di Zilingo, termasuk perusahaan induk dan semua anak perusahaan.
Pengunduran diri Bose terjadi pada saat startup mode yang berbasis di Singapura itu sedang berdiskusi dengan pemegang saham mengenai tawaran pembelian manajemen serta potensi likuidasi aset perusahaan untuk melunasi kreditur.
Awal bulan ini, salah satu pendiri Zilingo dan CTO Dhruv Kapoor telah mengajukan penawaran pembelian manajemen kepada pemegang saham yang akan melibatkan likuidasi aset Zilingo dan pembentukan perusahaan baru.
Proposal tersebut didukung oleh Bose dan keduanya juga mengklaim bahwa mereka telah menerima komitmen dari investor untuk mendukung proyek baru sebesar US$8 juta.
Namun, pemungutan suara pada proposal ini serta hasil potensial lainnya untuk Zilingo seperti likuidasi lengkap terhenti, seperti yang dilaporkan sekitar beberapa minggu lalu.
(dem)